Liputan6.com, Yogyakarta Hari ini, tepatnya tanggal 6 Mei 2015, Sheila on 7 merayakan ulangtahunnya yang ke-19. Jika sedikit menapak tilas, terdapat lebih dari 100 lagu yang sudah diciptakan band asal Yogyakarta tersebut sejak pertama meluncurkan album pada 1999 silam.
Tidak heran, bagi generasi 90-an maupun generasi sekarang, Sheila on 7 adalah salah satu band legendaris yang patut dihargai eksistensinya. Dan untuk merayakan ultah ke-19 mereka, Liputan6.com mempersembahkan sepuluh lagu terkeren versi pendengar mereka.
Apa saja? Simak daftarnya berikut ini:
Advertisement
Selanjutnya
1. Berai
"Berai itu reffnya catchy, antara nada dan lirik rasanya pun selaras. Lagunya dulu booming banget pas masih SMP. Dan suka banget nyanyiin lagu itu sama teman-teman," ungkap Ruly sembari menerawang masa lalu.
Benar saja, meski bukan lagu jagoan di album perdana, single Berai boleh disebut sebagai salah satu lagu terbaik Sheila on 7 karena komposisi musiknya yang simple namun memiliki energi yang seru.
Advertisement
Selanjutnya
2. Kita
"Single Kita adalah lagu Indonesia yang pertama kali aku dengar. Waktu itu aku masih kecil, sekitar umur 9 tahun. Makanya kalau dengar lagu itu, langsung ingat indahnya masa kecil," kata Jeko.
Ya, lagu Kita adalah single pertama Sheila on 7. Berkat lagu ini pula, nama Sheila meledak di tahun 1999.
Lirik Lagu:
Di saat kita bersama,
Di waktu kita tertawa menangis
Merenung, oleh cinta
Kau coba hapuskan rasa,
rasa dimana kau melayang
jauh dari jiwaku, juga Mimpiku
Biarlah biarlah, hariku dan harimu
Terbelenggu satu
Oleh ucapan manismu
Dan kau bisikkan kata cinta
Kau telah percikkan, rasa sayang
Pastikan kita seirama
Walau terikat, rasa hina
Sekilas kau tampak layu,
Jika kau rindukan
Gelak tawa yang warnai,
Lembar jalan kita
Reguk dan reguklah,
Mimpiku dan mimpimu
Terbelenggu satu, oleh ucapan janjimu
Selanjutnya
3. Sebuah Kisah Klasik
"Lagu ini itu abadi banget. Enak didengar kalau lagu berkumpul sama teman-teman. Liriknya bagus, nadanya juga enak. Lagu wajiblah pokoknya kalau lagi karaokean ramai-ramai," tutur Firly.
4. Seberapa Pantas
"Lagu ini menggambarkan apa yang saya rasakan," timpal Bio.
Perlu diketahui, lagu Sebuah Kisah Klasik merupakan salah satu single yang terdapat di album kedua Sheila on 7, Kisah Klasik untuk Masa Depan. Di album ini, Eross selaku pencipta lagu mulai memperlihatkan kecintaannya terhadap aliran country. Puncaknya, dapat dilihat di album ketiga mereka yang bertajuk 07 Des.
Lirik Lagu:
Jabat tanganku,
mungkin untuk yang terakhir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi
Bersenang-senanglah
Karena hari ini yang kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik
untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Karena waktu ini yang kan kita banggakan
di hari tua
Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Mungkin diriku masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian
Advertisement
Selanjutnya
Kalau dihitung-hitung, Sheila on 7 sudah menelurkan 10 album di sepanjang karir mereka. Dan di album ke sepuluh, yakni Musim yang Baik, band yang digawangi oleh Duta (vokal), Eross (gitar), Adam (bass), dan Brian (drum) itu masih setia mengedepankan kualitas ketimbang mengikuti pasar. Alasannya, tentu bukan hanya idealisme semata, melainkan rasa tanggunjawab pada fans mereka.
"Ya kita sih pengin bikin fans kita nggak ngerasa sia-sia sudah ngikutin kita sampai belasan tahun lebih. Makanya tiap album, kita pasti berusaha ngasih yang terbaik," obrol Duta ketika bertemu dengan Liputan6.com beberapa waktu lalu.
5. Lapang Dada
"Lapang Dada adalah favorit baru aku. Ini lagu kuat banget di bagian reff, liriknya juga masih brilian, langsung nyantol di kuping seperti lagu-lagu Sheila lainnya. Kerenlah pokoknya," puas Dian saat mendengarkan lagunya.
Lirik lagu:
Apa yang salah dengan lagu ini
Kenapa kembali ku mengingatmu
Seperti aku bisa merasakan
Getaran lagu dan langkah kakimu
Kemana ini akan membawaku
Kau harus bisa bisa berlapang dada
Kau harus bisa bisa ambil hikmahnya
Karena semua semua tak lagi sama
Walau kau tahu dia pun merasakannya
Dijalan yang setapak kecil ini
Seperti ku mendengar kau bernyanyi
Kau tahu kau tahu
Rasaku juga rasamu
Kau harus bisa bisa berlapang dada
Kau harus bisa bisa ambil hikmahnya
Karena semua semua tak lagi sama
Walau kau tahu dia pun merasakannya
Kemana ini akan membawaku, Aku takkan pernah tahu
Selanjutnya
6. Jadikan Aku Pacarmu (J.A.P)
"Aku suka lagu J.A.P, karena di lagu itu, jatuh cinta terasa mudah, nggak seperti di dunia nyata," ucap Unggul yang memang sudah menggemari Sheila on 7 sejak lama.
Senada dengan Unggul, vokalis Apel Band, Asther juga memilih J.A.P sebagai lagu Sheila on 7 terbaiknya.
"Soalnya pas ngetop - ngetopnya itu pas aku masih sekolah. Jadi euforia teman - teman besar sekali. Mereka pada suka menyetel lagu itu di kelas. Makanya kalau dengar itu jadi seperti balik ke masa sekolah," curhat Asther.
Lirik Lagu:
Lelap haru di taman
Bias makna yang terpendam
Alas tonggak harapan
Â
Belai indah matamu
Teman mimpi tanpa jemu
Biar terkadang semu
Untaian bunga canda
Tempat kau lepaskan tawa
Tenang hati terbaca
Kini tiba waktuku
Untuk puitiskan sayang
Untuk katakan cinta
Jadikan aku pacarmu
Kan kubingkai selalu indahmu
Jadikanlah aku pacarmu
Iringilah kisahku
Kini tiba waktuku
Untuk puitiskan sayang
Untuk katakan cinta
Jangan pernah lari dariku
Jangan engkau lupakan aku
Advertisement
Selanjutnya
Album 07 Des boleh disebut sebagai puncak kematangan bermusik Sheila on 7. Karena berbeda dengan album sebelumnya, album yang berisikan 14 lagu ini punya warna yang nyaris sama namun dipadu dengan komposisi musik yang sangat kaya.
7. Waktu Yang Tepat Untuk Berpisah
"Suka sekali dengan lagu ini (Waktu yang Tepat untuk Berpisah). Karena mengingatkan kenangan pahit pas masa SMP, makanya tiap dengar lagu ini, rasanya bagaimana gitu," cerita Puput.
8. Saat Aku Lanjut Usia
"Hampir semua di album ini aku suka, tetapi kalau disuruh memilih, maka Saat Aku Lanjut Usia adalah pilihan yang paling tepat. Lagu ini tuh nuansa country nya kental banget. Tapi rasanya anak muda sekali," balas Dani.
Lirik Lagu:
Saat aku lanjut usia, saat ragaku terasa tua
Tetaplah kau selalu di sini, menemani, aku bernyanyi
Saat rambutku mulai rontok
Yakinlah ku tetap setia
Memijit pundakmu,
hingga kau tertidur pulas
Genggam tanganku saat tubuhku terasa linu
Ku peluk erat tubuhmu saat dingin menyerangmu
Kita lawan bersama, dingin dan panas dunia
Saat kaki telah lemah, kita saling menopang
Hingga nanti di suatu pagi, salah satu dari kita mati
Sampai jumpa, di kehidupan yang lain
Saat perutku mulai buncit
Yakinlah ku tetap yang terseksi,
Dan tetaplah kau selalu menanti, nyanyianku, dimalam hari
Selanjutnya
9. Temani Aku
Soal lagu Sheila on 7, vokalis The Rain, Indra punya pilihan sendiri, yaitu lagu Temani Aku yang rilis di tahun 2000. Menurut Indra, lagu tersebut punya lirik yang ajaib dan cocok untuk didengarkan saat sedang sendiri.
"Lagu itu salah satu yang paling sering saya mainkan pas lagi main gitar sendirian. Sederhana tapi kuat. Aransemennya saat itu tidak lazim. Liriknya juga ajaib," jawab Indra.
Lirik Lagu:
Layaknya gelap malam
Yang indah karna bintang
Woo... Hoo... Woo...
Woo... Hoo... Woo...
Layaknya sang penyair
Yang elok karna puisi
Woo... Hoo... Woo...
Woo... Hoo... Woo...
Ah... A... A... Ah...
Bagiku kau bintang
Ah... A... A... Ah...
Selayaknya puisi
Tetaplah di sini peri kecilku
Ah... A... A... Ah...
Bagiku kau bintang
Ah... A... A... Ah...
Selayaknya puisi
Temani aku selamanya
Selamanya...
Selamanya... Selamanya...
Selamanya... Selamanya...
Selamanya... Selamanya...
Advertisement
Selanjutnya
10. Dan
Lain Indra, lain pula vokalis Marvells, Yanna. Menurut pria macho ini, lagu Dan adalah single Sheila on 7 yang paling berarti baginya. Kenapa ya kira-kira? "Lagunya enak, simple tetapi berkualitas, liriknya oke banget," celetuknya sembari tertawa.
Lirik lagu:
Dan
Apabila esok, datang kembali
Seperti sediakala dimana kau bisa bercanda
Dan
Perlahan kaupun, lupakan aku, mimpi burukmu
Dimana t’lah kutancapkan duri tajam
Kaupun menangis, menangis sedih
Maafkan aku
Dan
Bukan maksudku, bukan inginku melukaimu
Sadarkah kau di sini ku pun terluka
Melupakanmu, menepikanmu
Maafkan aku
Lupakanlah saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar dan berpijar seperti dulu kala
Caci maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar dan perpijar seperti dulu kala