Sukses

Kris dan Luhan Keluar dari EXO karena Tergiur dengan Tiongkok

Kris dan Luhan disebut-sebut hengkang dari boy band K-Pop karena tergiur dengan dunia hiburan Tiongkok. Benarkah itu?

Liputan6.com, Seoul Wu Yi Fan atau Kris merupakan mantan personel EXO yang hengkang Juli 2014 silam. Tak lama, Luhan mengikuti jejak Kris. Untuk memutuskan kontrak sebagai member EXO, Kris dan Luhan melayangkan gugatan kepada agensinya, SM Entertainment.

Hingga saat ini, perseteruan antara Kris-Luhan dan SM Entertainment masih terus berlangsung. Bahkan, Pengadilan Pusat Distrik Seoul, Korea Selatan, sampai turun tangan dengan membuat keputusan untuk menunjuk seorang wakil untuk memaksa mediasi rekonsiliasi antara SM Entertainment dan dua mantan personel EXO tersebut.

Kris dan Luhan melakukan kegiatan solonya sebagai bintang di Tiongkok. Tanpa malu-malu lagi, Kris dan Luhan membintangi film Mandarin terbaru. Kris debut dengan film Somewhere Only We Know (2014). Sementara, Luhan dengan Back to 20 (2014).

Melihat fenomena itu, pakar dunia hiburan asal negeri tirai bambu mengungkapkan Kris dan Luhan tergiur dengan ranah hiburan Tiongkok. Menurutnya, ranah K-Pop merupakan pusat dunia musik. Sementara, Tiongkok lebih terkenal dengan perfilmannya.

Saat seleb asal Tiongkok menjadi trainee dan menjadi seleb K-Pop, mereka kembali ke negara asalnya untuk menjajal dunia akting. Namun beberapa agensi Korea tak bisa memenuhi keinginan artisnya karena telalu menguasai idola yang diasuhnya, diwartakan TV Report melalui Naver, Sabtu (23/5/2015).

Hal itu yang membuat Kris dan Luhan diduga hengkang dari EXO. Pasalnya, artis K-Pop asal Tiongkok merasa kariernya terancam karena masa kejayaan tak mungkin diraih selamanya. Selain itu, beberapa seleb K-Pop dikabarkan mendapatkan bayaran jauh lebih rendah dibandingkan idola dari negeri tirai bambu.

Di Tiongkok, hubungan antara seleb dengan agensi sangat lemah. Berbanding terbalik dengan Korea Selatan yang agensinya mengatur seluruh kehidupan dan karier artisnya. Untuk membuat personel group idol K-Pop asal Tiongkok betah, seharusnya agensi lebih fleksibel dan memberikan sedikit kebebasan kepada artis yang diasuhnya.