Liputan6.com, Yogyakarta Kalau ditanya siapa orang yang paling berjasa di perjuangan Endank Soekamti, maka Pongky Barata adalah salah satunya. Tidak tanggung-tanggung, demi memproduseri album pertama mereka, Kelas Satu, mantan vokalis Jikustik itu nekat menjual mobil kesayangannya.
"Ketika memproduseri Endank Soekamti, saya tak dilatarbelakangi kemampuan finansial dan kemampuan memproduseri yang cukup. Jadi semuanya serba dadakan dan nekat," ujar Pongky dalam salah satu wawancara di film dokumenter Kolaborasoe Rockumentary.
Advertisement
Dituturkan Pongky, nama Endank Soekamti juga menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya. Pasalnya, menurut mantan manager Euforia Records, Andy Zulfan, nama tersebut sekilas terdengar seperti penyanyi dangdut.
"Rata-rata banyak yang kaget, kok namanya Endank Soekamti," lanjutnya sambil tertawa.
Untuk urusan distribusi, Pongky juga turun langsung. Kerjasama mereka akhirnya membuahkan hasil dengan diterimanya Endank Soekamti di telinga para penikmat musik saat itu.
Jika dihitung secara angka, penjualan album Kelas Satu mencapai 75 ribu kopi. Sebuah prestasi yang membanggakan bagi Erix dan kawan-kawan. "Kami bawa album ini ke berbagai orang, termasuk Music Director. Judul singlenya saja nyebelin, yaitu Bau Mulut," tandas Pongky.
Sayangnya, setelah satu tahun berjalan, Pongky pada akhirnya harus melepas Endank Soekamti ke Warner Music Indonesia akibat kendala finansial. Kisah mereka lantas berlanjut sebelas tahun kemudian lewat album Kolaborasoe di mana keduanya berduet menyanyikan lagu ciptaan Pongky yang bertajuk Putri.
Penasaran? Simak beberapa cuplikannya berikut ini:
Baca berita Endank Soekamti sebelumnya: