Sukses

Udin Sedunia: Saya Pernah Cicipi SB, LM, CT dan JD

SB, LM, CT dan JD yang berharga Rp200 juta, menurut Udin Sedunia lebih baik diawetkan kemudian dimuseumkan.

Liputan6.com, Jakarta Udin Sedunia mengakui fenomena prostitusi di kalangan artis sebagai hal yang menggemparkan dunia hiburan nasional. Akan tetapi, sebelum muncul inisial nama artis tersebut, Udin Sedunia mengaku sudah mencicipinya satu per satu.

"Saya pernah kok nyicipin, SB, LM, CT, JD, hingga beberapa inisial itu. Dan memang rasanya enak, lalu saya suka banget," ungkap Udin Sedunia dengan gaya serius kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

"Beberapa inisial sudah saya nikmati, selebihnya sedang ditelusuri. Seperti apa rasanya," ungkapnya cowok yang namanya mendadak ngetop setelah eksis di YouTube ini.

Udin Sedunia. Foto: Hernowo Anggie/Liputan6.com

Tapi jangan salah sangka dulu. Kata bintang sinetron Biang Kerok itu, inisial-inisial yang dicicipinya bukanlah nama artis dan selebriti yang dikabarkan terjerat bisnis prostitusi online. Melainkan merupakan nama makanan.

"Ada Tahu Ble’em, Jenang Duren, Singkong Bakar, Cumi Tauco, Lumpia Mateng, Bebek Soun, hingga Rokok Filter, hahahaha," kata Udin Sedunia sembari tertawa lebar.

Udin Sedunia (dok. Facebook)

Nama-nama inisial makanan yang disebutkan pria kelahiran Gubuk Jalin, desa Montong Gamang, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 30 tahun ini dijadikan lagu parodi berjudul Tahu Ble’em 200 Juta (Jajanan Gedongan). Udin pun mengakui membuat lagu tersebut dari fenomena prostitusi artis.

"Makanannya enak. Beberapa aku suka makanan-makan itu. Tapi kalau ada yang harganya fantastis ini, kayaknya sayang yah buat dimakan. Dipajang aja deh, nggak usah dimakan. Dikeringkan, kemudian di museumkan saja. Abis sayang kayaknya harga makanan kok segitu mahalnya ya," kata pria bernama asli Sualudin ini. (fei)