Sukses

Jazz Gunung Kaping Pitu, Ketika Musik dan Alam Bersatu

Jazz Gunung adalah event musik yang menawarkan asyiknya menikmati pertunjukan sekaligus keindahan udara segar alam terbuka gunung Bromo.

Liputan6.com, Jakarta Tak banyak acara musik yang menawarkan asyiknya menikmati pertunjukan sekaligus keindahan udara segar alam terbuka. Bayangkan Anda sedang berada di hijaunya Bromo dengan udara dingin serta kabut tipis, menikmati alunan gitar dan saksofon serta vokal merdu yang mendayu.

Musisi Tohpati beraksi dalam Java Jazz Festival 2015 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/3). Sebanyak 470 musisi dalam dan luar negeri tampil di ajang musik jazz tahunan tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Memasuki usianya yang ketujuh, Jazz Gunung tetap konsisten dan akan kembali menggelar perhelatannya. Tahun ini Jazz Gunung yang menghadirkan musisi-musisi terbaik dari ranah jazz, etnik dan modern ini akan diselenggarakan pada 12 dan 13 Juni 2015 di panggung terbuka Java Banana Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Begini suasana Jazz Gunung 2014 lalu. (Official Facebook Page)

Dalam event dua hari tersebut, Jazz Gunung akan menampilkan Ring of Fire pimpinan Djaduk Ferianto yang berkolaborasi dengan penyanyi keroncong Endah Laras dan gitaris Tohpati.

Ada juga Yuri Jo, gitaris kelahiran Indonesia yang kini menetap di Australia dengan grupnya Yuri Jo Collective. Dan Jay & Gatra Wardaya dari Yogyakarta yang berkolaborasi dengan dua musisi Korea Selatan [SU:M].

Ringgo Agus Rahman dan Butet Kartaradjasa di Jazz Gunung 2014 lalu.

Belum cukup? Anda juga pasti sudah mengenal Tulus, penyanyi muda yang sedang berkibar namanya dan Andien, penyanyi berlatar belakang jazz yang sudah akrab di telinga. Juga masih banyak nama-nama lain yang tentu tak kalah hebatnya.

Mengenakan setelan jas serba hitam, Tulus langsung menghentak dengan lagu 'Baru' yang up-beat, Jakarta, Selasa (2/12/2014). (Liputan6.com/Panji Diksana)

Jazz Gunung pertama kali diadakan pada 2009. Digagas oleh seorang bankir dan fotografer pecinta jazz bernama Sigit Pramono. Menggandeng Butet Kartaradjasa dan Djaduk Ferianto, mereka bertiga memiliki visi meningkatkan apresiasi terhadap musik jazz dan etnik, memberi nilai tambah pada pariwisata gunung Bromo, serta menjadikan Jazz Gunung salah satu festival seni budaya andalan Indonesia yang dapat dipamerkan di mata dunia internasional. (Gul/Ade)