Liputan6.com, Jakarta Djody Superbejo mengikuti jejak sahabatnya Edwin Superbejo berbisnis batu akik. Sebenarnya, Djody mengaku jika sejak awal dirinya memang tidak terlalu hobi mengoleksi batu akik. Bahkan, dirinya mengaku pernah tertipu gara-gara batu akik.
"Ya salah satu alasan kenapa main batu-batu gini karena pengalaman kena tipu. Tapi kalau gue sih lebih kepada memberikan edukasi aja sih, gimana caranya mengetahui batu itu bagus apa tidak, jadi nggak terlalu profit oriented," ujar Djody saat menjadi moderator di pameran batu akik di Lapiaza, Kelapa gading, Jakarta Utara, Selasa (2/6/2015).
Baca Juga
Sahabat karib Djody, Edwin menjadi salah satu orang yang membuatnya akhirnya terjun ke dunia batu akik ini. Bahkan, kegiatan yang sekarang digelutinya ini didukung oleh sang istri.
"Awalnya memang gue nggak suka banget sama batu akik. Batu mulia. Tapi setelah gue diracuni sama Edwin, akhirnya gue jadi jatuh hati sama batu Kalimaya dan Bacan. Apalagi harga batu ternyata lebih mahal daripada harga moge," ujar Djody.
Djody pun mengaku saat ini memiiki beberapa koleksi batu yang terbilang mahal. Bahkan, dirinya memiliki salah satu batu asal Garut seharga Rp 5o juta.
Advertisement
Ia pun menegaskan akan terus berburu batu akik untuk menambah koleksinya. "Oh iya tetap mau terus nambah," ungkapnya.
"Begitu gue tau harga batu bacan bisa ratusan juta, gue kini punya koleksi batu pancawarna. Harganya memang nggak kayak batu bacan," pungkas Djody.