Fenomena Ustad Dadakan

SAAT ini banyak artis yang berubah menjadi ustad dadakan. Sebut saja Akri "Patrio" dan aktor Anwar Fuadi. Selama bulan Ramadan mereka sering tampil memberikan ceramah di berbagai tempat. Bagi Anwar tampil di atas panggung menyampaikan dakwah dianggap hal biasa. Dia memang termasuk keluarga dai. Mulai dari kakek sampai ayah Anwar adalah ahli ceramah. Menurut Anwar, sebenarnya banyak artis yang menguasai ilmu agama, tapi mereka masih ragu jika harus tampil. "Nanti akan banyak artis yang meniru jejak saya," kata Anwar. Sedangkan Akri mengaku memang sering menyampaikan ceramah, tapi dia menolak disebut ustad dadakan. Akri menyadari ilmu agama yang didalaminya belum banyak. Lantaran itu Akri merasa sangsi dirinya disebut ustad. Maraknya artis menjadi dai sempat menjadi sorotan dua aktor senior Ikang Fawzi dan Donny Kesuma. Baik Ikang maupun Doni sepakat, perubahan profesi itu sangat bagus. Bahkan menurut Ikang, semestinya semua orang harus bisa berdakwah. "Tapi ingat prosesnya tidak gampang, harus serius," kata Ikang. Doni berharap perubahan ini diikuti pula dengan peningkatan akhlak. "Yang tadinya baru mampu mengaji kini harus sudah bisa mengkaji ilmu agama," kata atlet softball ini. Hanya saja Donny dan Ikang mengingatkan agar artis bersangkutan tidak cepat berpuas diri atau bahkan menyombongkan diri. Popularitasnya sebagai figur publik harus dijadikan sarana dakwah. "Artis berkarya itu biasa, tapi kalau ustad bangga dengan popularitasnya itu awal kejatuhan," ujar suami artis Marissa Haque. Perlunya sikap hati-hati juga diingatkan mubalig kondang Ustad Jefry al Bukhori Ismail atau biasa disapa UJ. Menurut UJ, menjadi ustad itu tak gampang. Apalagi dia membawa amanah dan tanggungjawab. "Tapi lain lagi kalau dijadikan kenikmatan dalam beribadah," ujar UJ. UJ menilai tampilnya Anwar dan Akri di panggung dakwah bukan persoalan baru. Mereka dinilai UJ memiliki kelebihan dalam menyampaikan materi agama. Menjadi ustad bukan pesanan melainkan pencerminan dari akhlaknya. Sambutan baik juga diutarakan A. Midan, Ketua Majelis Ulama Indonesia. Dia menilai pada dasarnya artis mempunyai kemampuan yang baik dalam berkomunikasi. Dengan begitu pesan-pesan moral Islam dapat dengan mudah disampaikan. MUI, kata Midan, tidak menghalangi seseorang menyampaikan ekspresi termasuk menjadi ustad. Tapi dengan catatan apa yang disampaikannya tidak bertentangan dengan ajaran agama. "Dia juga harus bisa menjaga kelakuannya. Apa yang diucapkan harus sesuai dengan kenyataan," kata Midan.