Liputan6.com, Jakarta Sidang perdana kasus pencemaran nama baik sutradara Peppi Piona dimulai di Pengadilan Negeri Jakarta Barat Selasa (30/6/2015). Namun sayangnya, sidang harus mengalami penundaan karena Metro TV selaku tergugat tidak datang di sidang.
"Seharusnya mereka kooperatif dan mau menghadiri sidang untuk menyelesaikan masalah ini. Terus terang saja, saya sangat dirugikan akibat pemberitaan tersebut," tutur Pepi Piona usai persidangan.
Sementara itu kuasa hukum Peppi, Abdu Anshori, SH mengatakan jika kasus Peppi dan Metro TV telah telah terdaftar dengan Nomer Perkara 337/pdt.g/2015/PN.JKT.BRT.
"Karena pihak Metro TV tidak dapat hadir, maka sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan pada tanggal 28 Juli 2015 mendatang. Pihak pengadilan juga akan melakukan pemanggilan kembali terhadap pihak Metro TV," kata Abdu Anshori.
Abdu Anshori juga berharap agar Metro TV dapat mempertanggungjawabkan segala perbuatannya yang telah dilakukan terhadap Peppi Piona, salah satunya dengan hadir di persidangan.
"Ini kan menyangkut nama baik dan nasib seseorang akibat diberitakan buruk dengan tidak ada fakta dan salah pemberitaan, klien kami sangat dirugikan baik pekerjaan maupun kehidupan rumah tangganya untuk itu kami harap Metro TV bertanggung jawab,"ucapnya.
Advertisement
Sebelumnya Peppi Piona menggugat Metro TV sebanyak Rp 5 Miliar untuk gugatan materil dan Rp. 1 Triliun untuk gugatan Inmateril. Hal ini terjadi karena di tahun 2011 lalu Metro TV pernah menayangkan berita tentang Peppi Piona yang disebut sebagai pelaku bom buku di Gereja Christ Cathedral, Summarecon Serpong. Padahal seharusnya pelaku tersebut adalah Peppi Fernando.
"Kasus ini berawal dari April 2011, sewaktu bom buku. Tiba-tiba ada tayangan Metro TV yang dilanjut sampai ke berita siang dan sore. Di situ ditulis, dilakukan sutradara berinisial P, dan yang muncul fotonya Mas Peppi,"jelas Abdu Anshori.
Akibat pemberitaan tersebut, Abdu menyebut berefek besar dalam kehidupan Peppi Piona selama empat tahun terakhir. Puncaknya, ketika Peppi bercerai dengan istrinya akibat masalah finansial.(Adt)