Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat merupakan salah satu negara paling majemuk di dunia. Namun, sejarah membuktikan kalau rasisme pernah menjadi salah satu masalah terbesar negeri Paman Sam tersebut.
Dan meski banyak yang bilang kalau Amerika sudah tak seperti dulu, aktris keturunan Spanyol, Salma Hayek masih meragukan hal tersebut.
Advertisement
"Hati saya sedih akan kebencian dan rasisme di negara yang indah ini," ujar Salma Hayek seperti dilansir film-news.co.uk, Kamis (30/7/2015).
Baca juga: Cerita Salma Hayek Sempat Putus Asa Dalam Temukan Cinta Sejati
"Semua orang dengan rasa benci di hatinya, yang ingin memecah belah Amerika. Ingatlah perjuangan dan pengorbanan setiap wanita dan pria dari setiap ras dan warna kulit di angkatan bersenjata," ungkapnya dalam sebuah wawancara.
Pernyataan Salma Hayek tersebut terkait kasus Sandra Blend. Sandra Blend adalah seorang wanita kulit hitam yang tewas dalam tahanan di Waller County, Texas, Amerika Serikat pada 13 Juli 2015. Publik banyak menduga kalau wanita yang ditangkap karena urusan lalu lintas tersebut menjadi korban kekerasan dan rasisme polisi. (Gul/fei)