Sukses

Studio Film Bangkrut, Daur Ulang The Crow Batal

Daur ulang film The Crow dikabarkan menjadi korban dari kebangkrutan studio Relativity.

Liputan6.com, Los Angeles Proyek remake film The Crow baru saja menghadapi hambatan lain. Sebuah laporan dari The Hollywood Reporter menyebutkan bahwa film tersebut terancam hanya menjadi angan-angan belaka.

Dilansir dari Ace Showbiz, Minggu (2/8/2015), hal itu disebabkan karena proses pra-produksi filmnya di Inggris telah ditahan. Ditambah lagi, film tersebut juga dikabarkan menjadi korban dari kebangkrutan studio Relativity yang telah membeli hak ciptanya.

Aktor serial televisi Jack Huston dipastikan menjadi karakter Eric Draven dalam versi baru The Crow.

Versi daur ulang dari film yang aslinya dibintangi mendiang Brandon Lee itu, seharusnya disutradarai oleh Corin Hardy. Rumor mengatakan bahwa seluruh tim produksi telah meninggalkan proyek pada pekan lalu bersama dengan beberapa kepala departemen lain.

Berita tersebut muncul kurang dari dua bulan setelah remake tersebut kehilangan bintang utama pria. Aktor Boardwalk Empire, Jack Huston yang awalnya melekat justru memilih untuk hengkang.

Aktor serial televisi Jack Huston dipastikan menjadi karakter Eric Draven dalam versi baru The Crow.

"Kami berharap untuk meluncurkan bintang utama baru kami dan mulai syuting pada beberapa minggu ke depan," ujar Hardy kala itu.

Disebutkan juga bahwa filmnya tidak akan menggunakan formula yang rilis pada 1994 lalu. Malah, karakternya akan lebih lekat dengan yang ada dalam versi komiknya.

Aktor Luke Evans semula juga sempat ditunjuk untuk menjadi karakter utama, namun meninggalkan proyek ini demi judul lain. Evans memang sudah didapuk untuk tampil dalam Beauty and the Beast garapan Disney.

Luke Evans akan berperan sebagai Gaston di Beauty and the Beast (foto: telegraph)

Penulis komik aslinya, James O'Barr tertarik untuk bisa melihat Sam Witwer sebagai pengganti Evans. Namun akhirnya digantikan Jack Huston yang akhirnya malah hengkang dari proyek ini.

Kisah asli The Crow mengikuti seorang bintang rock yang dibunuh dan dihidupkan kembali oleh burung gagak supernatural untuk membalaskan dendam pelaku pembunuhan terhadap dirinya sendiri. Cliff Dorfman sempat ditunjuk membantu penulisan naskahnya. (Rul/Mer)