Liputan6.com, Tokyo Popularitas band Jepang di Indonesia memang tak terlalu bersinar. Akan tetapi, basis fans mereka masih tetap hidup dan akan selalu marak. Hal itu terbukti dari bersedianya beberapa label besar untuk konsisten memasarkan album-album barunya.
Baca juga:Â 4 Album Rock Jepang yang Wajib Beli
Â
Advertisement
Perlu diketahui, album karya band-band Jepang memang sudah cukup lama dipasarkan di tanah air. Sekitar tahun 2000-an, album dari band seperti Glay, Asian Kung-Fu Generation, Orange Range, dan Spitz sempat tampak di beberapa toko CD dan kaset. Sayangnya, karya-karya mereka selanjutnya tak tampak lagi meskipun masih aktif di industri musik Jepang.
Bahkan, album-album tersebut dipasarkan oleh distributor resmi Indonesia, meskipun tak sedikit juga yang dijual dalam bentuk barang impor. Seiring berjalannya waktu, label besar tanah air pun semakin gencar merilis album dari band-band rock Jepang lain seperti Mucc (Shangri-la), Alice Nine (Supernova), Flow (Anime best), atau Stereopony (More! More!! More!!!).
Akan tetapi, hanya beberapa band Jepang yang albumnya dirilis secara rutin oleh label musik kita. Dari sekian banyak nama yang ada, beberapa memang sudah menjadi grup yang tersohor di negeri asalnya. Bahkan, ada juga yang albumnya telah lama dipasarkan di Indonesia. Beberapa tergolong sebagai band yang cukup baru.
Menyimak band-band apa saja yang albumnya dirilis secara rutin di Indonesia, mari kita kupas deretan selengkapnya berikut ini.
Â
L'Arc-en-Ciel
L'Arc-en-Ciel
L'Arc-en-Ciel atau yang akrab disapa Laruku oleh fans tanah air, termasuk salah satu band Jepang langganan Sony Music Indonesia yang dirilis di Tanah Air. Album pertama yang tiba di sini adalah Clicked Singles Best 13, kompilasi lagu terbaik pilihan fans seluruh dunia melalui internet yang rilis 2001 silam.
Album selanjutnya yang dirilis adalah Smile (2004), salah satu karya Laruku yang sempat ditunggu di seluruh belahan dunia setelah empat tahun lamanya mereka tak merilis album. Bahkan, Triple Best yang merupakan album kompilasi label mereka pun sempat dipasarkan di Indonesia.
Terakhir kali, mereka merilis album Butterfly pada 2012 yang disusul dengan kedatangannya di Indonesia di tahun yang sama. Beberapa album kompilasi seperti Twenity dan Quadrinity: Member's Best Selections pun sempat dipasarkan di sini.
Laruku yang terdiri dari Hyde (vokal), Ken (gitar), Tetsu/tetsuya (bass), dan Yukihiro (drum) ini, sempat beberapa kali muncul di layar televisi Indonesia seiring album Clicked Single Best 13 dan Smile dipasarkan.
Â
Advertisement
The Gazette
The Gazette
Nama The Gazette sebelumnya lebih dikenal sebagai band beraliran rock sekaligus metal yang memiliki teknik vokal growl atau geraman. Band ini kerap berganti label dari perusahaan indie PS Company, King Records, hingga akhirnya mereka tiba di label Sony Music.
Setelah berlabuh di label besar itulah, album-album The Gazette mulai dipasarkan di Indonesia. Diketahui, Sony Music Indonesia pertama kali mengedarkan album Division yang dilanjutkan dengan Beautiful Deformity.
Kepopuleran The Gazette di kalangan fans musik Jepang di Tanah Air sudah dikenal sejak mereka masih berada di label indie. Band yang beranggotakan Ruki (vokal), Uruha (gitar), Aoi (gitar), Reita (bass), dan Kai (drum) ini pun sempat dinantikan kehadirannya di Indonesia.
Sayangnya, impian fans Indonesia tersebut masih belum terwujud hingga hari ini. Akan tetapi, album selanjutnya yang tengah dipromosikan, Dogma, diharapkan bakal beredar di tanah Air.
Â
Luna Sea
Luna Sea
Pertama kali, album Luna Sea tiba di Indonesia sejak tahun 2000 melalui kumpulan lagu terbaik bertajuk Period -The Best Selection-. Album ini seolah menjadi gerbang bagi beberapa pecinta musik untuk menikmati karya-karya band Jepang.
Luna Sea yang terdiri dari Ryuichi (vokal), Sugizo (gitar), Inoran (gitar), J (bass), dan Shinya (drum) ini memang bukan nama asing lagi di industri Jepang. Mereka kerap disebut sebagai salah satu band paling berpengaruh di negara asalnya.
Album Luna Sea lainnya yang sempat dirilis di Tanah Air antara lain seperti Lunacy (2000), kompilasi lagu lembut bertajuk Slow, hingga belum lama ini dirilis juga album kompilasi lainnya berjudul Complete Best serta album dengan lagu-lagu baru berjudul A Will.
Hingga kini, band yang albumnya didistribusikan di tanah air melalui label Universal Music itu, masih terus aktif meskipun sempat menyatakan bubar pada 2000. Dipastikan, karya-karya terbaru selanjutnya akan terus dipasarkan di Indonesia.
Â
Advertisement
Scandal
Scandal
Berdiri sejak 2006, Scandal berisi wanita-wanita cantik yang antara lain adalah Haruna (gitar, vokal), Tomomi (bas, vokal), Mami (gitar), dan Rina (drum). Mereka selalu menawarkan musik rock kepada para pendengar setianya.
Album dari band yang sekilas menyerupai girlband ini, dipasarkan di Indonesia sejak mereka merilis Temptation Box. Selanjutnya, karya-karya seperti Queens are Trumps, Standard, dan Hello World pun masih bisa dilihat di toko-toko CD dan kaset.
Bahkan Sony Music sebagai distributor band ini di Indonesia juga sempat menjual album kompilasi Scandal Show dan Encore Show yang masing-masing berisi lagu jagoan dan lagu B-Side mereka.
Sebagai tambahan, Scandal pernah manggung di Indonesia dan mereka berempat terbukti bukanlah girlband yang berpura-pura sebagai band, melainkan benar-benar kumpulan wanita yang piawai dalam bermain musik.
Â
Vamps
Vamps
Terdiri dari dua musisi top Jepang, Hyde dan K.A.Z, yang masing-masing merupakan personel L'Arc-en-Ciel dan Oblivion Dust, Vamps menyuguhkan warna musik rock yang serba kencang, berbanding terbalik dengan band mereka masing-masing.
Duet yang sempat mampir ke Indonesia pada April 2015 lalu ini, telah merilis empat album. Dua di antaranya, Sex Blood Rock n' Roll dan BloodSuckers sempat dipasarkan di tanah air melalui distributor Universal Music Indonesia.
Dari kedua album tersebut, diharapkan distributor tanah air juga akan merilis album-album baru Vamps berikutnya yang tentunya sangat dinanti oleh para penggemar musik Jepang di Indonesia.
Â
Advertisement
X Japan
X Japan
Sebagai salah satu band legendaris di Tanah Sakura, nama X Japan tak bisa diremehkan dan dikesampingkan begitu saja. Selain lebih senior dari Luna Sea, X Japan yang berdiri sejak 1982 ini memiliki karya yang sangat konsisten.
Karya-karya mereka selalu memiliki balutan power pop dan ballad rock yang membuat telinga pendengarnya ketagihan untuk menjajal lagu-lagu lainnya. Memang dalam hal karya, band ini baru memiliki lima buah album.
Di Indonesia, album Dahlia dan Best -Fan's Selection-Â pernah dijual dalam bentuk kaset. Kompilasi bertajuk Ballad Collection dan Trance X pun sempat hinggap di toko-toko CD tanah air.
Belakangan ini, mereka merilis album kompilasi baru bertajuk The World -X Japan Hatsu no Zensekai Best- yang dipasarkan oleh Universal Music Indonesia untuk dijual di Tanah Air.
Entah, kapan band yang beranggotakan Toshi, Yoshiki, Pata, Heath, dan Sugizo (pengganti mendiang Hide) ini merilis karya terbarunya. Pastinya, jika album mereka diluncurkan, label tanah air tentu akan memasarkannya. (Rul/Feb)