Liputan6.com, Los Angeles Rencana studio Universal dalam menggarap daur ulang film The Mummy, tampaknya tak semulus yang dibayangkan tim produksi. Terlebih lagi, proyeknya diniatkan untuk berada di satu jagat film horor monster lain seperti Frankenstein, Dracula, dan sebagainya.
Dilansir dari Comicbook.com, Senin (10/8/2015), proyek yang dimulai sekitar April 2015 ini, membuat Alex Kurtzman dan Chris Morgan kewalahan dalam menangani unsur horor dalam jagat yang untuk sementara bernama Monsterverse itu.
Advertisement
Padahal, pimpinan Universal Pictures, Donna Langley sempat menyampaikan kepada The Hollywood Reporter bahwa mereka setuju jika film monsternya keluar dari jalur horor dan karakter ikoniknya akan lebih banyak terlibat aksi dan petualangan di masa kini.
Kurtzman pun baru-baru ini memberikan komentarnya terhadap Monsterverse di TCA March of Death. Ia mengaku tertekan dengan elemen horor yang masih harus dimasukkan.
"Saya pikir ada beberapa yang hilang dalam kualitas penerjemahannya di tengah jalan setelah diterima, karena saya berjanji akan ada horor di film-film ini. Ini adalah tujuan hidup kami untuk membuat film horor," ucap Kurtzman kepada Birth Movies Death.
"Bagian yang sulit sebenarnya bagaimana kita menggabungkan horor dengan petualangan atau ketegangan atau aksi dan mewujudkan semua genre bersama-sama. Dalam beberapa cara, Mummy, yang dijadwalkan sepanjang jalan kembali ke film Karloff, adalah yang pertama melakukan itu," ujarnya.
Ditambahkannya, "Ini menjadi yang pertama kalinya menggabungkan horor dengan - saya tidak akan mengatakannya sebagai laga, tetapi tentu banyak ketegangan. Jadi ini lebih tentang bagaimana kita memadukan unsur-unsur yang berbeda dan tetap setia kepada masing-masing, tapi pasti akan ada horor di dalam film monster.... Kami mudah-mudahan akan menyuguhkannya secara baik dan banyak."
Selain menjadi salah satu perancang jagat film monster ini, Kurtzman juga ditunjuk sebagai sutradara daur ulang The Mummy yang naskahnya ditulis Jon Spaihts. Akan tetapi, ulasan pertama naskahnya diklaim sebagai film horor namun tidak digarap secara baik.
Devin Faraci dari Birth Movies Death malah menyatakan, "Saya telah mengetahui secara rahasia rancangan naskah The Mummy dan saya dapat mengatakan kepada kalian bahwa sementara berkesan horor untuk dibaca,
unsur-unsur horor yang bersinggungan dengan hal terbaik dan bisa diganti oleh alien atau virus atau omong kosong lain yang memungkinkan para tentara untuk menembak piksel."
Pihak Universal sendiri telah mengantongi untung sebanyak USD 5,5 miliar (Rp 7,488 triliun) di box office dunia pada tahun ini. Sehingga, pihak studio telah siap mengambil beberapa resiko dengan proyek Monsterverse mereka.
Reboot atau daur ulang film The Mummy dijadwalkan untuk rilis pada 25 Maret 2017. Selain Frankenstein dan Dracula, The Mummy diplot untuk satu jagat dengan The Wolf Man, Creature from the Black Lagoon, The Invisible Man, dan Bride Of Frankenstein. (Rul/Feb)