Liputan6.com, Jakarta Ajang penganugerahan film nasional yang dipelopori Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yakni Apresiasi Film Indonesia (AFI) akan kembali digelar pada 24 Oktober 2015 di Makassar.
Perhelatan yang sudah memasuki tahun ke empat itu mengusung tema 'Daya Budaya Sinema Indonesia'. Budaya sinema dianggap lebih dari sekedar produksi film, tapi juga komunitas yang menghidupkan film, festival yang merayakan film hingga kajian dan kritik yang menakar bobot sebuah film.
"Budaya sinema merupakan kekuatan yang mampu memberi daya hidup bagi perkembangan sinema di Indonesia dan ikut membentuk corak sinema Indonesia," ujar Budi Irawan, salah satu juri AFI 2015, saat jumpa pers di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015).
Advertisement
AFI merupakan salah satu ajang pencarian film-film nasional yang mengedepankan nilai budaya. Karena itu, misi kebudayaan dalam sinema menjadi syarat mutlak film-film yang akan bersaing memperebutkan Piala Dewantara.
"Melalui apresiasi tersebut, kami berharap para sineas tergerak untuk menghasilkan kisah-kisah yang mengangkat budaya kita ke dalam cerita maupun gambar di dalam film," jelas dia.
Ada 17 kategori yang akan dianugerahkan di malam puncak penghargaan AFI 2015. Di antaranya, Apresiasi Film Fiksi Panjang, Apresiasi Film Fiksi Anak, Apresiasi Film Fiksi Pendek Kategori Umum, Apresiasi Film Dokumentasi Kategori Pelajar, Apresiasi Biografi, Apresiasi Festival Film, Apresiasi Poster Film, Apresiasi Komunitas Film, Apresiasi Pemerintah Daerah, Apresiasi Lembaga Pendidikan Formal dan Apresiasi Untuk Media Cetak.Dua kategori baru juga diperkenalkan dalam ajang tersebut, yakni Kritik Film dan Penulisan Akademik Film. (Gie/fei)