Liputan6.com, Jakarta Mantan gitaris grup band Naff, Dedi Ginanjar Raksawardana membuat gebrakan baru. Bukan membentuk band baru, melainkan membuat film horor. Kok bisa?
Rupanya, ketertarikan Dedi Ginanjar Raksawardana dalam membesut sebuah film sudah lama. Namun kesibukannya di dunia musik membuatnya menahan diri. Ia cukup puas dengan menggarap videoklip, maupun film pendek.
"Passion saya sebenarnya di film. Tapi suka film dan musik jadi pernah juga bikin film pendek. Dan ini merupakan film komersil pertama saya. Meski begitu untuk urusan videografi saya sudah biasa," ungkap Dedi Ginanjar, ditemui di Air Cawan, Cilandak, Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Advertisement
Dan film yang jadi pilihan Dedi Ginanjar, adalah horor berjudul Alpha project:Â Arwah Penasaran. Namun dipastikan Dedi film ini tidak berbau esek-esek, dan juga tak ada hantu yang muncul.
"Film horor `Alpha Project: Arwah Penasaran` ini tidak sama dengan yang lain. Karena film ini mengangkat cerita seramnya dari sudut pandang scientific, yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Di film ini tidak ada paha, dada, dan seks," lanjutnya.
Film `Alpha Project: Arwah Penasaran` ini memakai kualitas suara Doubly 5.1, layaknya film Hollywood. Menariknya, di Indonesia hanya tiga orang saja yang bisa melakukan itu, termasuk Dedi Ginanjar.
"Ini satu-satunya film indie yang memakai kualitas sound seperti itu di Indonesia," aku Dedi Ginanjar.
Film ini bercerita tentang empat mahasiswa eletronik yang melakukan eksperimen bernama Alpha Project, untuk menangkap sinyal atau gambar dari dimensi lain. Film yang dibintangi Kris Firdaus, Essa Adzani, Ahmad Guestar, dan Yakin Mahali akan rilis pada 3 September 2015 serentak di bioskop Indonesia.(Gie/Mer)
Â