Sukses

Comeback, Black Brothers Bawa Nuansa Nostalgia untuk Fans

Black Brothers dikenal sebagai band era 1970-an yang lantang melontarkan kritik sosial.

Liputan6.com, Jakarta Grup band legendaris Indonesia, Black Brothers, memutuskan kembali ke pentas musik Tanah Air setelah vakum cukup lama. Tampil kembali ke hadapan fans, band era 1970-an ini pun mengusung nuansa nostalgia kepada penggemar setia.

Black Brothers yang seangkatan dengan Koes Plus dan The Mercy's memang kurang begitu familiar di telinga pecinta musik wilayah Indonesia bagian barat. Namun, band yang digawangi oleh Amry Kahar (terompet), alm. Hengky MS (lead gitar dan lead vocal), Benny Bettay (bass), Yochie Pattipeiluhu (keyboard), Stevie Mambor (drum) dan David Ramagesan (saksofon) ini punya basis penggemar kuat di Indonesia Timur.

Apalagi, Black Brothers termasuk grup band yang rajin menyuarakan secara lantang kritik sosial terhadap pemerintah kala itu. Penampilan comeback mereka pun terukir saat mentas di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Rabu (2/9/2015). Sang peniup terompet, Amry M Kahar mengulang memori kala Back Brother merintis karier di tahun 1970-an.

"Dahulu kami seperti rusa yang dilepaskan di tengah kota," kenang Amry sambil tersenyum. "Padahal saat itu posisi kami-kami ini adalah pelajar dan mahasiswa tapi karena kami memang mencintai musik, maka kami rela meninggalkan itu semua demi sesuatu yang kami yakini yaitu musik," timpal si pemain saksofon, David Ramagesan.

Dalam konser nostalgia itu, lagu-lagu hits Black Brothers pun diputar kembali. Misalnya Hari Kiamat, Derita Tiada Akhir hingga Lonceng Kematian. (Jul)

Video Terkini