Liputan6.com, Los Angeles Kontrak Chris Evans dengan Marvel Studios sebagai Captain America sudah hampir memasuki tahap akhir. Awalnya, ia memang sempat enggan menerima perannya sebagai Captain America dan kini, ia memberi sebuah syarat kepada Marvel jika studio ingin melihatnya lagi dalam kostum biru.
Dilansir dari Comicbook.com, Jumat (4/9/2015), Evans baru saja menyuarakan masalah kontraknya dengan lebih berani ketimbang rekan-rekannya sesama pemeran superhero Avengers di Jagat Film Marvel. Ia pun mengaku bakal memiliki lebih banyak waktu dengan proyek-proyek lain ketika kontraknya sebagai sang pahlawan habis.
Kepada Collider, Chris Evans menyatakan kalau Marvel masih menginginkannya tetap menyandang gelar pahlawan super bertameng, pihak studio harus mengikuti anjurannya.
Advertisement
"Dengar, jika Marvel menginginkan saya, mereka memiliki saya. Saya tidak pernah punya hubungan seperti yang kalian duga - Maksud saya lihatlah resume saya, saya berada di lokasi menjadi seperti, 'Ah apakah film ini bakal mengerikan?' Marvel hanya tidak bisa berhenti membuat film hebat, mereka melakukannya dalam tidur mereka. Mereka memiliki sutradara dan produser dan aktor dan skrip yang luar biasa, dan itu seperti taman bermain sebagai seorang aktor," terangnya.
Seperti banyak diketahui fans, sebelum mengambil peran sebagai Captain America, Chris Evans sempat tampil sebagai Human Torch di film Fantastic Four.
Berbanding terbalik ketika awalnya ragu-ragu untuk bergabung dengan Jagat Film Marvel, Evans kini tampaknya cukup yakin bahwa keputusannya menerima itu tepat. Namun begitu, ia tak bisa melepaskan masa lalunya di film Fantastic Four dengan menyisakan perasaan bersalah.
"Ini sangat membingungkan bahwa saya sangat tentatif pada awalnya untuk melompat ke atasnya. Saya akan merasa seperti orang jahat jika saya tidak melakukannya. Maksud saya bisakah kalian bayangkan? Menendang diri sendiri, saya tidak akan pernah memaafkan diri sendiri!"
Dalam wawancara terbaru, Evans menyatakan bahwa dirinya 'takut' memikirkan tentang akhir perannya sebagai Captain America. Banyak yang berasumsi Marvel Studios tidak memiliki rencana lain terhadap Captain America sehingga isu perpanjangan kontrak Evans pun masih samar.
"Hampir menakutkan untuk memikirkan tentang ini yang akan diselesaikan," ujar Evans kepada Entertainment Tonight. "Selalu merasa begitu baik untuk merampungkan dan hanya mengatakan, 'Baiklah, satu lagi ke situ.' Tapi itu juga seperti sekolah tinggi dalam artian tertentu. Kita terus mencari ketika kita akan selesai, dan kami hampir selesai sekarang, dan kita tidak cukup siap untuknya saat akan berakhir," tukasnya.
Captain America: Civil War kini hampir menyelesaikan proses produksi, dan Chris Evans telah menjalankan kontraknya sebagai pahlawan di lima dari enam film Marvel Studios yang disepakatinya.
Setelah Captain America: Civil War, Evans diperkirakan kembali untuk satu bagian dari dua seri Avengers: Infinity War, meskipun bisa saja dalam satu kontrak ia tampil di kedua bagian.
Di Captain America: Civil War sendiri, sang aktor mengatakan bahwa dua aktor lain memiliki waktu lebih banyak bersamanya selama syuting seperti halnya di ending tambahan film Ant-Man.
"Mackie dan Seb. Saya akan berada di sebuah lubang persembunyian dengan dua orang itu setiap hari," ujar Evans menyebut Anthony Mackie dan Sebastian Stan yang memerankan Falcon dan Winter Soldier sebagai aktor pendukung yang sering ditemuinya saat syuting.
Chris Evans sendiri mengaku punya rencana besar sebagai seorang sutradara setelah kontraknya sebagai Captain America berakhir. Debutnya sebagai sutradara bisa dilihat dalam film Before We Go yang rilis di AS pada 4 September 2015. (Rul/Fei)