Sukses

EKSKLUSIF Fobia Ketinggian, Vicky Shu Naik Balon Udara di Turki

"Ini aku menggigil. Sebenarnya bukan karena kedinginan, tapi ketakutan," kata Vicky Shu.

Liputan6.com, Istanbul Fobia dengan ketinggian membuat Vicky Shu ketakutan saat harus naik balon udara di Cappadocia, Turki.

"Serius aku gemeteran. Aku kan takut dengan ketinggian," kata Vicky Shu, saat ditemui secara eksklusif di Cappadocia, Turki, Minggu (6/9/2015).

Sejak pukul 5 pagi waktu Turki, Vicky Shu dan para pemain Romansa: Sunset Love In Istanbul sudah berada di Goreme, Cappadocia, untuk terbang menggunakan balon udara.

Vicky Shu naik balon udara di syuting Romansa: Sunset Love In Istanbul di Turki. (foto: Rommy Ramadhan/Liputan6.com)

"Ini adalah scene terakhir. Jadi semua pemain akan naik balon udara," jelas Vicky. Udara pagi yang dingin sangat menusuk tulang. "Ini aku menggigil. Sebenarnya bukan karena kedinginan, tapi ketakutan," akunya.

"Kalau naik pesawat, sebenarnya aku ketakutan. Tapi aku melawannya dengan duduk di dekat jendela dan membawa bantal leher," jelas Vicky Shu. "Tapi kalau terbang pakai balon udara ini kan nggak ada jendelanya. Dan harus berakting. Jadi aku harus menutupi ketakutan ini dengan senyum," sambungnya.

Untuk mengusir rasa takutnya, sebelum terbang Vicky Shu sengaja selfie dengan latar belakang bukit batu yang indah yang menjadi karakter kota kuno, Cappadocia.

Selama satu jam Vicky Shu mengudara bersama Ramon Y Tungka, Ray Sahetapy, Dikta Wicaksono, Tistha Nurma dan pemain lainnya. "Ternyata enak. Aku mau lagi," teriak Vicky saat mendarat.

Vicky Shu dan pemain Romansa: Sunset Love In Istanbul lain saat naik balon udara di Goreme, Cappadocia, Turki. (foto: Rommy Ramadhan/Liputan6.com)

"Allahu akbar, keren banget," serunya kegirangan.

"Pas di atas ternyata tidak menakutkan. Aku malah senang. Bisa menikmati pemandangan indah bukit-bukit batu yang unik, padang rumput, dan lain-lain," tambah Vicky Shu.

Film Romansa: Sunset Love In Istanbul disutradarai oleh Bambang Drias. "Syutingnya 80 persen mengambil lokasi di Turki, sisanya di Palembang, Sumatera Selatan," jelas Tity Hatta, sang produser dari Master Cinema. Keindahan alam dan budaya Turki terekam kuat di film tersebut. (Rom/Ade)

Video Terkini