Liputan6.com, Bali - Bali kembali menelurkan musisi berbakat. Band bernama Motifora ini mencoba memperkenalkan perpaduan musik alternatif ringan dengan vokal khas melayu.
Yang menarik, jika beberapa band sengaja mengadaptasi bahasa barat guna memperluas pasar, Motifora justru lebih nyaman memakai lirik berbahasa Bali di sebagian besar karyanya. Adapun alasannya, berkaitan dengan niat mereka untuk melestarikan budaya yang amat mereka cintai sejak lahir.
Advertisement
"Kita ingin mengajegkan Bali lewat lagu-lagu berbahasa Bali. kebetulan di sini masyarakat juga masih menyukai musik-musik berbahasa Bali," tutur perwakilan Motifora saat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/9/2015) malam waktu setempat.
Untuk tema musiknya sendiri, Motifora memilih untuk bermain di kisah percintaan. Band yang beranggotakan Tunick (vokal-gitar), Rhino (gitar), Eri (bass), dan Anna (drum) itu bahkan nekat membuat videoklip sendiri guna mempresentasikan maksud dari lagunya.
"Kalau lagu pertama, isinya tentang rasa kehilangan seseorang. Di videoklipnya, ceritanya sedikit berbeda. Arti kehilangan itu diibaratkan dengan kematian," timpalnya.
Sejauh ini, Motifora sudah menelurkan sebuah album bertajuk Hitam Putih. Meski terganjal oleh pembajakan yang cukup marak, band ini mendapat respon yang cukup baik dari para penikmat musik di sana.
Videoklip perdana mereka, Ngalahin Gumi, bahkan telah ditonton oleh lebih dari 600 ribu orang.