Sukses

Akibat Kabut Asap, D'Masiv Terjebak 10 Jam di Bandara

Setelah sukses menghibur penonton di Berau (Kalimantan), D'Masiv tak bisa langsung pulang ke Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar menyatakan mulai hari ini Provinsi Riau telah berstatus darurat asap. Penetapan ini dilakukan menyusul terus meningkatnya volume asap yang menyelimuti hampir seluruh wilayah di Provinsi Riau.

Rupanya kebakaran hutan yang melanda Riau juga dirasakan beberapa wilayah di Kalimantan, termasuk Berau. Akibatnya, jadwal penerbangan pun tertunda. 

Hal itu dialami band Tanah Air D'Masiv yang harus terlantar di bandara setempat di Kalimantan lantaran kabut asap. Setelah sukses menghibur penonton di Berau, D'Masiv tak bisa langsung pulang ke Jakarta.

D'Masiv berpose bersama penonton setelah sukses beraksi di Kalimantan, Senin (14/9/2015) [foto: Instagram]

“Sempat tertahan di bandara karena asap di Kalimantan. Bahkan, kami harus menunggu hingga 10 jam. Saat itu, kami mau berangkat ke Berau (Kalimantan)," ujar Ryan sang vokalis ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (17/9/2015).

Akibat kabut asap makin pekat, sudah 3 kali dalam sepekan ini Bandara Kalimarau lumpuh.

Tak hanya delay selama 10 jam karena kabut asap, pelantun Jangan Menyerah itu juga jadi terbengkalai. Mereka pun gagal mengisi acara musik di televisi.

"Pas pulangnya juga delay. Akibatnya, kami jadi batal main di salah satu stasiun televisi," tambah Ryan.

D'Masiv saat menunggu di bandara setelah pesawat yang membawa mereka pulang ke Jakarta tertunda keberangkatannya akibat kabut asap di Kalimantan [foto: Instagram]

Ryan menjelaskan, gara-gara kabut asap bandnya mengalami kerugian yang tidak sedikit. Apalagi banyak jadwal main di televisi atau di daerah yang harus dibatalkan lantaran asap yang mengganggu penerbangan mereka.

"Sangat rugi. Seharusnya sampai Jakarta sesuai dengan jadwal, tapi semua berantakan. Schedule yang sudah tersusun rapi jadi gagal semua," kata Ryan.

(Pur/Adt/Des)