Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini muncul kabar tentang rencana Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) yang berniat untuk mengambil alih penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI). Rencana ini ditanggapi serius oleh pengamat perfilman Nasional, Bowo Leksono.
Bowo menyoroti soal dana APBN yang dipakai untuk penyelenggaraan FFI. Menurut Bowo, siapa pun yang menjadi penyelenggara FFI harus bijak dan mempunyai semangat untuk memajukan film Indonesia.
Baca Juga
Nirina Zubir Nangis saat Menyabet Piala Citra FFI 2024 Kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik, Ini Alasannya
Ringgo Agus Rahman Teteskan Air Mata Akhirnya Bisa Menang Piala Citra untuk Pertama Kali pada Ajang FFI 2024
Daftar Lengkap Nominasi FFI 2024, Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Siap Borong Piala Citra di 17 Kategori
"Ini duit rakyat. Kalau tidak bisa menyelenggarakan FFI, sebaiknya uang tersebut diberikan saja kepada komunitas film di seluruh Indonesia, yang sudah jelas berjuang untuk film nasional," kata Bowo, saat dihubungi via telpon, Rabu (23/9/2015).
Advertisement
Bowo yang juga Direktur Cinema Lovers Community (CLC) dalam pengamatannya, dengan anggaran sekitar Rp8-9 miliar, yang berasal dari APBN sebenarnya sangat mudah menyelenggarakan FFI. Hanya saja, hajatan besar ini rawan didomplengi berbagai kepentingan.
"Jadi, siapapun penyelenggaranya silahkan saja. Tapi harus disertai niat yang tulus dan lurus," sambung Bowo.
Kongres PPFI ke-19 yang baru saja belangsung memang memiliki banyak masalah. Hasil dari kongres itu malah membuat dua orang produser ternama, Chand Parwez dan Ody Mulya Hidayat mundur dari keanggotan. (fei/Gul)