Sukses

Erwin-Gita Gutawa Benahi Kualitas Mental Di Atas Rata-rata 2

Jika sebelumnya Di Atas Rata-rata berjumlah 13 orang, kini menjadi hanya tujuh anak-anak bersuara emas.

Liputan6.com, Jakarta Setelah sukses membentuk proyek idealis Di Atas Rata-Rata, Erwin Gutawa dan Gita Gutawa kembali menjalani tahap keduanya. Tetap menganut konsep yang sama, namun Di Atas Rata-Rata 2 (DARR) mengalami sedikit perbedaan.

Jika dulu DARR identik dengan 13 orang anak kemampuan luar biasa, kini Erwin merampingkan menjadi hanya tujuh orang anak. "Sebenernya standarnya sama, cuma kalau ada yang mengikuti DARR pertama 13 anak, sekarang tujuh anak. Kita memberanikan diri untuk membuat lirik yang sesuai kemampuan seperti saat ini," kata Erwin Gutawa di kawasan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (29/9/2015).

Selain mengasah kemampuan bermusik anak-anak muda tersebut, Erwin dan Gita juga fokus membina mental. Hal itu dilakukan supaya para calon bintang tersebut tidak terkena star syndrom yang biasa mewabah kepada artis-artis pendatang baru.

"Yang saya tanamkan adalah kualitas. Kita tahu industri itu begitu banyak orang yang bilang juga brengsek banget. Dan itu membentengi kita supaya nggak ngomong soal moral," kata Erwin Gutawa.

Erwin Gutawa (Liputan6.com/Panji Diksana)

"Mereka perlu pembekalan. Bertemu musisi hanya karena benaran musisi dan mencari hal-hal yang positif. Saya minta Huges untuk menjaga mereka (mental)," sambung Erwin Gutawa.

Mengenai proses pencarian bakat Di Atas Rata-Rata 2, Erwin Gutawa sengaja tak mengadakan audisi terbuka. Ia bekerja sama dengan sekolah musik terbaik untuk menjaring talenta muda yang berbakat emas.

Gita Gutawa (Liputan6.com/Firdie Arfianto)

"Tantangannya sama sekali nggak ada. Tapi kalau audisi tertutup saya dan Gita karena sekolahnya lagi di luar. Terus terang kami nggak mau membuang waktu dengan audisi terbuka. Jadi kami mengundang sekolah musik dan memberikan rekomendasi ke kami," terangnya.

"Sekolah musik kasih lima (orang) yang sudah keren. Selebihnya kami terhibur. Tantangan berikutnya adalah bagaimana mereka bisa merepresentasikan lagu yang sekarang. Karena anak-anak Indonesia itu dahsyat. Saya rasa kita nggak menyadarinya," tutur Erwin Gutawa. (Ras/fei)