5 Kartun Anak Ini Menyimpan Sisi Lain yang Mengerikan

Doug

Bagi yang pernah melihatnya, Doug sepintas mampu menghibur anak-anak yang mengalami kegelisahan. Namun jika ditelusuri lebih jauh, serial kartun yang mengudara di AS sejak 1991 ini, justru dianggap mengekspos kehidupan anak penderita gangguan mental yang hidupnya menderita.

Doug berkisah mengenai anak kelas 6 yang pindah ke kota baru. Di situ ia berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Demi bisa menghapus kegelisahan terhadap tugas sekolah dan penindasan dari anak-anak lain, ia pun tenggelam dalam imajinasinya.

Memang sekilas cara itu ampuh baginya. Tapi tunggu dulu, ternyata ada hal-hal di beberapa episode yang membuatnya nyaris terbunuh gara-gara imajinasinya.

Hal mengerikannya adalah....

Doug tidak hanya melarikan diri dari kenyataan menuju lamunan yang berbahaya. Ia menyerupai seorang penderita skizofrenia yang mengalami halusinasi dan delusi dalam kehidupan nyata.

Ia bahkan secara fisik memperagakan fantasinya dan sering menggabungkan benda-benda dari dunia nyata untuk menyempurnakan khayalannya.

Contoh di satu episode ketika Doug berpikir sedang menari dengan band favoritnya, ia benar-benar menari sendirian. Bahkan ketika ia berpikir sedang berada di penjara, ia pun tengah menggenggam sebuah pagar.

Lebih jauh, di episode lain Doug mulai berkhayal di tengah kemacetan jalan raya saat sedang bersepeda. Lalu saat mengikuti lomba balap mobil, ia kembali mengkhayal sebagai prajurit Roma dan setelah tersadar, Doug pun menabrak mobil lain.

Ada juga momen ketika Doug berkhayal sebagai pengendara kuda yang ahli. Akan tetapi, kuda yang ia naiki ternyata belum jinak dan Doug tak memiliki kemampuan lebih. Alhasil, ia pun menabrak sebuah pohon dan terjatuh dari kuda.

Doug bahkan juga kerap berhalusinasi di depan teman atau keluarganya yang membuatnya menjadi bahan tertawaan. Doug pun pernah berbicara sendirian di depan kaca kamar mandi yang membuatnya berimajinasi seolah berbicara dengan Smash Adams.

Di luar halusinasinya, Doug ternyata dikelilingi oleh orang-orang dengan kulit berbagai warna. Memang dalam memperlihatkan dunia nyata saja, serial kartun ini sudah tergolong absurd.

DuckTales

Ingat karakter Scrooge McDuck atau yang di tanah air lebih dikenal sebagai Gober Bebek? Ya, di serial DuckTales, ekonomi dunia dianggap hanya berputar di sekitar Koin Ajaib milik kerabat Donal Bebek itu.

Tentunya, kita pernah melihat si Gober Bebek selalu berenang di kolam koin yang terdapat di dalam brankas raksasa milknya. Berbeda dengan Donal Bebek yang mewakili sifat kemarahan, Gober Bebek dianggap sebagai simbol dari keserakahan.

Hal mengerikan dari kartun DuckTales adalah bagaimana cara si Bebek memiliki uang....

Gober Bebek memiliki jimat yang menarik kekayaan layaknya magnet uang dalam bentuk sihir recehan yang diperolehnya sewaktu masih kecil. Ketika jimatnya tak dimiliki Gober, terlihat dalam episode "Dime Enough for Luck", ia pun mulai kehilangan uang dengan begitu cepat.

Lalu ketika seseorang berhasil mencuri jimatnya seperti dalam episode "Duck to the Future" maka orang itu akan menjadi kaya dan berkuasa seperti halnya Gober Bebek.

Bagi Gober Bebek atau siapa saja yang memiliki jimat itu, tentunya akan merasa luar biasa. Akan tetapi akan sangat menyebalkan bagi orang lain yang mencoba untuk menjalani kehidupan di dunia secara jujur. Sebab, semuanya harus tunduk pada keinginan ekonomi si Bebek, melalui jimat sihir yang sangat kuat.

Bagi setiap perdagangan ajaib yang ia lakukan di pasar saham, maka orang lain akan kehilangan uang. Jika kita telah menjadikan tabungan hidup sebagai sebuah awal dari bisnis, maka sebaiknya Gober Bebek ikut berinvestasi kepada kita, bukannya menjadi saingan.

Karena, dipastikan seluruh investasi yang ia lakukan selalu berhasil. Jika si Bebek memotong saham perusahaan kita, pahitnya adalah kita bakal mengalami rangkaian penderitaan hingga memungkinkan terjadinya kebangkrutan dan PHK.

Lebih parah lagi, dampak kekayaan Gober Bebek kepada dunia sangatlah mengejutkan. Akuntan Gober, Fenton, sempat memberitahu kita berapa banyak uang yang dimiliki Gober dalam episode "Liquid Assets." Ternyata jumlahnya lebih dari USD 947.000.000.000.000 (sekitar Rp 13.494.494.750.799.000.000). Per 2012 lalu, kira-kira jumlah itu setara 13 kali produk domestik bruto planet Bumi.

Bahkan, andaikata Gober Bebek meninggal pun, sang keponakan bisa mengambil alih jimat sihir milknya dan melanjutkan tirani sebagai dalang utama dunia. Potensi yang bisa terjadi adalah seluruh siklus usaha manusia dan aspirasinya hanya berupa sandiwara kejam dan hanya bisa berhenti kalau generasi keluarga Bebek terputus.

Jem

Serial kartun Jem yang berfokus pada dunia musik, ternyata dianggap menggambarkan sistem hukum yang benar-benar tidak dianggap. Padahal, Jem yang menjadi tokoh utamanya adalah seorang wanita muda penuh kerja keras.

Sebagai kartun yang lahir di era 1980-an, Jem memiliki kisah tentang persaingan band rock yang berkompetisi demi bisa mencapai puncak tangga lagu. Band milik Jem, The Holograms bersaing keras dengan dua grup lain, yaitu Misfits dan Stingers.

Selain wawancara TV, setiap band juga mengadakan konser dengan imbalan yang tak terhitung jumlahnya. Kartun Jem pun dianggap seperti satu visi terhadap kemunculan reality show.

Gilanya, kesuksesan mereka itu hanya bisa diraih melalui adegan berbahaya yang dipublikasikan. Itu semua untuk memastikan bahwa mereka selalu terpantau oleh publik dan hampir semua yang mereka lakukan bisa dilihat.

Setiap band berusaha melemahkan satu sama lain demi bisa menjad sorotan. Berbagai jenis kejahilan yang menimbulkan kekacauan dan serangan apapun tak dipermasalahkan selama persaingan. Semuanya dilakukan demi bisa meningkatkan penjualan rekaman.

Hal mengerikan yang ada di dalam kartun Jem adalah perilaku manajer bernama Eric Raymond dan bahkan tingkah para gadis The Holograms yang terlalu merasa rock and roll...

Meskipun mereka hanya membuat kerusakan dan tidak ada yang terluka, namun manajer jahat Eric Raymond pernah mempekerjakan seseorang untuk mengebom Starlight Mansion. Parahnya, tempat itu ternyata adalah rumah untuk anak yatim piatu.

Lebih kacau, ia juga menculik orang-orang selama serial ini berjalan. Seharusnya, tindak pidana berat mendekati tingkat dewa sudah melekat di dalam dirinya.

Selama 65 episode yang mengudara di serial Jem, setidaknya keseluruhan karakter telah melakukan 157 tindak kriminal serius yang seharusnya membawa mereka ke penjara.

Pada kenyataannya, tak ada band atau manajer yang pernah masuk penjara. Tidak ada konsekuensi hukum apapun dalam kartun ini meskipun orang-orang terluka dan bahkan hampir tewas di puluhan kesempatan.

Bahkan, band the Misfits saingan Jem telah melancarkan 28 aksi mengancam keselamatan yang sembrono, seperti mengemudi mobil melewati restoran hingga bermain-main dengan bahan peledak di lokasi syuting film.

Ditemukan juga empat insiden pencurian, 10 tindak vandalisme, dan tujuh tindak penculikan, termasuk saat mereka menempatkan Jem di sebuah rumah palsu hingga sang gadis tersiksa secara psikologis.

Ada juga momen di mana The Holograms mengganggu sebuah Kongres politik, saking mereka terlalu merasa terkenal sebagai musisi sekaligus selebritis.

Serial kartun ini dianggap menutup sebelah mata terhadap sistem peradilan pidana untuk tindak kejahatan antar musisi yang merajalela serta terorisme secara domestik.

Itu semua terjadi karena para musisi dan manajer dianggap memiliki uang yang dapat membeli kebebasan mereka. Bahkan, Eric Raymond mengatakan hal tersebut berulang kali.

Setelah bebas tanpa hukuman atas tuduhan suatu penculikan, Eric pernah berkoar, "Sungguh menakjubkan apa yang dapat dilakukan pengacara ketika kalian membayar mereka cukup." Tak lama setelah itu, Eric pun menyerang Jem secara keterlaluan.

Danger Mouse

Serial kartun Danger Mouse memang lucu, tapi ternyata ada banyak unsur yang seolah memperlihatkannya sebagai dunia pasca-kehancuran tanpa manusia dan hewan-hewan memiliki kehidupan berakal.

Di era 1980-an, kartun asal Inggris Danger Mouse cukup terkenal dengan mengusung tema agen rahasia dan sedikit berbau spionase. Tontonan ini memang lucu dengan desain karakter menarik.

Dibantu oleh asistennya yang merupakan seekor hamster bernama Penfold, si tikus berkali-kali menyelamatkan dunia dari kejahatan.

Satu hal mengerikan yang ada di sini adalah.... Dunia dalam Danger Mouse tampak tak menyisakan sedikitpun kehidupan sehari-hari manusia dan para hewan tampak bangkit menggantikannya.

Meskipun dunia dalam Danger Mouse diisi hewan berakal, namun seluruh tempatnya jelas dibuat khusus untuk manusia. Di sekitar London bahkan ada patung raja manusia serta pagar, meja, hingga telepon umum seukuran manusia.

London pun tampak seperti yang kita lihat di film 28 Days Later, yaitu jalan-jalan yang tandus tanpa kehidupan. Sehingga, London di dunia Danger Mouse tampak seperti kota pasca-apokaliptik yang sepi.

Bahkan, Danger Mouse dapat terbang di sekitar London dengan kecepatan tinggi sambil menghadapi musuh-musuhnya tanpa khawatir adanya korban sipil.

Mungkin saja sesuatu yang menghancurkan manusia terjadi, atau bisa saja semua orang sedang berlibur pada waktu yang bersamaan ketika Danger Mouse beraksi.

Gambaran ketiadaan manusia di Inggris diperkuat dalam sebuah episode. Menteri di negeri tersebut digambarkan sebagai seekor burung. Bahkan episode lain menampilkan Mesir yang dipimpin singa, dan Uni Soviet dijalankan oleh beruang.

Uniknya, Amerika masih dipimpin oleh umat manusia, meskipun mereka digambarkan dalam desain yang kurang sempurna. Presiden AS pun masih manusia, akan tetapi ia khawatir Danger Mouse akan menyakitinya. Sehingga para agen rahasia mengelilingi presiden, dan si tikus dan presiden tak pernah bertatap muka.

Alasan ketakutan sang presiden tak pernah dijelaskan, namun ada kemungkinan tersendiri bahwa sesuatu pernah terjadi di Washington, D.C. yang juga memiliki suasana pasca apokaliptik.

Danger Mouse juga pernah ke masa depan dan ia menemukan bahwa dunia telah didominasi oleh kucing berjiwa militer. Pada akhirnya, hewan-hewan tampak menguasai dan menaklukkan dunia di serial kartun ini.

Dora the Explorer

Tentunya, Dora the Explorer sudah tak asing lagi di tanah air. Tetapi, Dora selama ini seolah digambarkan tengah diintai oleh 'sang maha tahu' dan 'sang maha kuasa yang asing'.

Banyak diketahui kalau Dora the Explorer mengikuti petualangan dua bahasa seorang gadis kecil yang menjelajahi seluruh tempat di dunia. Bayangkan, seorang gadis kecil mendaki gunung, ke bawah laut, bahkan hingga ke luar angkasa.

Tapi bukan itu yang tampak mengerikan, namun justru cara Dora meminta bantuan saat melakukan perjalanan dengan menengok ke arah kamera.

Hal yang tampak mengerikan adalah ketika Dora mulai bertanya, "Apa yang harus kita lakukan?" Nah, kepada siapakah si gadis imut itu bertanya?

Mungkin terkesan mengada-ada mengambil poin tersebut sebagai keanehan yang mengerikan. Konsep tersebut tentunya sudah sengaja dibuat agar Dora bisa berbicara dengan anak-anak kecil di rumah.

Ya, ini adalah acara yang interaktif. Anak-anak bisa berteriak ke layar televisi, dan Dora tampak melakukan apa yang dikatakan anak-anak. Lalu mengapa jadi mengerikan?

Tentu beberapa yang berpikir dari sisi lain, mempertanyakan, "Kalau dari anak-anak di rumah bisa begitu interaktif, lalu bagaimana itu bisa terjadi dari sudut pandang Dora? Jawaban dari Cracked.com, cukup provokatif. Disebutkan kalau hidup Dora dikendalikan oleh massa asing yang kuat dan selalu berubah.

Keberadaan sosok tersebut memang selalu membuat pilihan untuk perjalanan Dora, seperti mengambil barang-barang dari ransel Dora, menakuti makhluk tertentu, bahkan sosok itu bisa terjun ke 'alam' Dora agar secara fisik membantunya. Salah satu contohnya ada di dalam episode "The Great Polar Bear Rescue." Sosok asing itu tampak membantu Dora menarik sepupunya ke dalam helikopter.

Si maha tahu ini pun berada di hampir seluruh dunia Dora. Contoh saja ketika kita menonton acaranya, tiba-tiba kita akan melihat Dora di rumahnya, dan Dora akan mulai berbicara kepada kita seolah-olah kita sedang berdiri di belakang meja di ruang tamunya.

Apa yang dilihat Dora? Dengan siapakah ia berbicara?

Dora pun bisa melihat kita di hampir semua momen. Dalam setiap episode, Dora tampak sibuk menjalani urusannya sendiri di rumahnya, di hutan, atau di mana pun. Lalu secara tiba-tiba ia berbicara dengan si maha tahu yang maha kuat ini.

Sosok asing yang digambarkan sebagai 'kita' (penonton) ini, memiliki kendali penuh atas peluang Dora untuk bertahan hidup di petualangan berikutnya.

Kalau diingat, waktu kecil kita diajarkan bahwa anak-anak tidak seharusnya berbicara dengan orang asing. Tapi Dora seolah menggantungkan hidupnya di tangan 'orang-orang asing' (kita) ini saat ia melintasi beberapa jalur berbahaya atau pada saat mendaki gunung.

Pertanyaan unik pun bisa muncul, "Apa yang terjadi ketika Dora bertambah usianya? Apakah sosok-sosok asing ini akan selalu muncul di dalam rumahnya? Apa yang terjadi kalau ia berganti pakaian, pergi ke kamar mandi, atau berhubungan intim dengan pasangan atau suaminya? Apakah ia tetap tidak bisa pergi ke tempat tidur tanpa seseorang menatapnya?"

Sedikit absurd memang kalau kita terus memikirkan hal itu. Karena hingga kini, tak ada satupun yang mempermasalahkan seperti apa sosok yang selalu mengawasi dan membantu Dora. Ya, anggap saja 'itu adalah kita' yang bertindak sebagai peri pelindung Dora. (Rul/Feb)