Liputan6.com, Jakarta Terbentuknya Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) menimbulkan banyak tanda tanya. Salahsatunya ialah soal dugaan para pendiri APFI merupakan barisan sakit hati pasca Kongres Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) ke-19 beberapa waktu lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kongres PPFI sempat kisruh karena dua formatur yakni Chand Parwez Servia dan Ody Mulya Hidayat memilih mundur lantaran Firman Bintang mengklaim sebagai ketua umum terpilih. Sekitar dua pekan setelah insiden itu, APFI pun berdiri. Chand menampik, pendirian APFI merupakan bentuk sakit hati terhadap Firman Bintang.
Advertisement
"Kami tidak punya motif apa-apa di balik pembentukan APFI ini. Kalau ditanya kenapa baru sekarang berdiri, kami percaya adanya hari baik," kata Chand Parwez di sela deklarasi APFI di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015).
Pemilik rumah produksi Starvision itu juga menjelaskan, ide membentuk APFI sudah muncul sejak lama. Jauh sebelum adanya kisruh di tubuh PPFI.
"Idenya muncul sejak perfilman Indonesia terjadi kemerosotan. Kalau tidak segera berkumpul untuk berpikir, apa jadinya, makanya kami membentuk APFI," jelas Chand Parwez.
Ada tujuh produser yang bergabung mendirikan APFI. Selain Chand Parwez, nama-nama lain ialah Ody Mulya Hidayat (Maxima Pictures), Erick Tohir (Mahaka Pictures), HB Naveen (Falcon Pictures), Ram Soraya (Soraya Intercine Film) , ‎Gope Samtani (Rapi Films) dan Putut Widjanarko (Mizan Pictures). Mereka juga menjadikan Dede Yusuf sebagai Anggota Kehormatan. (Jul/fei)