Liputan6.com, Jakarta Banyuwangi terus membuktikan diri sebagai daerah yang menjunjung tinggi budaya dan berdaya kreasi tinggi lewat pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival 2016.
Dengan menampilkan parade kostum megah dan modern bak Karnaval di Rio De Janeiro, Brazil, BEC berhasil menyuguhkan citarasa berbeda dengan nuansa lokal yang kental dan latar etnik yang kuat.
Advertisement
Karnaval BEC yang kali ini mengangkat tema The Usingnese Royal Wedding juga masih menjadi magnet pariwisata daerah yang mampu menyedot perhatian publik mancanegara, salah satunya Vanika Spencer turis dari Amerika Serikat. Vanika menampilan BEC cilik dan The Best BEC 2014 The Mystic Dance of Seblang.
"Saya senang diberi kesempatan berpakaian Gandrung. Meski kainnya diikat kuat di tubuh saya sampai agak kesulitan bernapas, nggak apa-apa, saya rela. Kapan lagi bisa gaya dengan pakaian tradisional Banyuwangi," kata Vanika kepada wartawan di Banyuwangi, Sabtu (17/10/2015).
Hal senada juga disampaikan Rahmat Mulyawan, wisatawan domestik asal dari Sekolah Tinggi Pariwisata, Bandung. Rahmat mengatakan bahwa pagelaran karnaval BEC di Banyuwangi memang sangat berbeda dengan daerah lain.
"Kostumnya yang etnik dan bertema lokal jadi tontonan yang unik dan istimewa. Apalagi juga ada prosesi adat sesuai tema yang diangkat, sangat menarik buat saya," ujar Rahmat.
Sekedar diketahui bahwasanya Taman Blambangan yang menjadi venue BEC 2015 disulap menjadi pelaminan raksasa. Gebyok kayu berhiaskan aneka bunga serta alunan gamelan manten melengkapi panggung yang menjadi latar BEC "The Usingnese Royal Wedding". (Dian Kurniawan/fei)