Liputan6.com, Jakarta Eriska Rein benar-benar memperlihatkan kemampuan aktingnya di film Sebuah Lagu Untuk Tuhan. Tak hanya tampil dengan menggunakan bahasa isyarat dan bicara terbata-bata layaknya gadis penyandang tuna rungu.
Eriska Rein juga tampil plontos karena harus menjalani adegan di mana rambutnya rontok akibat kemoterapi dari proses penyembuhan penyakit kanker stadium tiga yang dideritanya.
Advertisement
"Jadinya seperti apa yang terlihat di film. Saya tampil botak di Sebuah Lagu Untuk Tuhan," kata Eriska Rein kepada Liputan6.com, di SCTV Tower, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.
Sayangnya, Eriska Rein tak benar-benar menggunduli rambutnya. Penampilannya dengan kepala botak plontos hanya dibantu melalui teknik make up dan CGI (Computer Graphic Image).
"Saat reading, saya diskusi dengan sutradara dan teman-teman karena sebenarnya saya siap untuk gundul. Tapi setelah ngobrol banyak, tidak perlu gundul beneran katanya," urai dia.
Padahal, sebagai seorang aktris, Eriska Rein ingin benar-benar memperlihatkan totalitasnya berakting. Ia ingin melakukan adegan memotong rambutnya hingga plontos.
Â
Baca Juga
Â
"Saya sudah pengin gundul sebenarnya. Tapi nggak bisa, padahal kapan lagi saya bisa tampil gundul di film," sesal Eriska Rein.
Film `Sebuah Lagu Untuk Tuhan` bercerita mengenai kehidupan seorang gadis tuna rungu yang ingin mewujudkan cita-citanya sebagai novelis. Sayangnya, ia harus menghadapi banyak cobaan berat karena statusnya sebagai gadis tuna rungu.
Film yang juga dibintangi oleh Stefan William, Dewi Yull dan Nina Zatulini ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 29 Oktober 2015.(Gie/Mer)