Sukses

5 Hal Ini Bikin Halfworlds Layak Diikuti

Terdapat lima hal menarik yang membuat serial Halfworlds layak untuk diikuti sebelum tayang 29 November pukul 21.00 WIB di HBO.

Liputan6.com, Jakarta - Serial Halfworlds besutan HBO Asia yang disutradarai Joko Anwar dengan Erika North sebagai executive producer, tayang di Indonesia mulai Minggu, 29 November 2015 pukul 21.00 WIB melalui saluran HBO.

Halfworlds, Serial HBO garapan sineas tanah air. (HBO Asia)

Selain bertabur bintang tanah air dan negeri tetangga, serial ini juga menyajikan beragam unsur unik yang jarang ditemui di serial-serial Hollywood lainnya. Bahkan, seluruh aktor dan aktrisnya pun dituntut untuk berdialog dalam bahasa Inggris.

Sebelum kita menyaksikan Halfworlds yang dipatok sebanyak delapan episode ini, ada baiknya mengetahui hal-hal apa saja yang membuat serial ini menarik untuk diikuti.

 

Halfworlds, Serial HBO garapan sineas tanah air. (HBO Asia)

1. Demit

Demit dari kosakata bahasa Jawa yang berarti setan, menjadi tema utama serial Halfworlds. Satu hal yang menarik dari demit di sini adalah penggambaran makhluk mitologi Indonesia yang aslinya seram, kini dibuat lebih keren dan berbentuk manusia.

Demit di sini juga memiliki tato yang mewakili jenis dan kekuatan masing-masing makhluk mitologi dari Indonesia. Contoh saja Kuntilanak yang memiliki kepala dengan taring dan paku.

Selain itu, terdapat juga jenis-jenis demit lainnya seperti Genderuwo dengan tato wajah berambut, Banaspati yang memiliki tato wajah dengan api, hingga Palasik dengan tato wajah dan isi perutnya.

 

2 dari 3 halaman

Kostum dan Senjata serta Efek Visual dan Animasi

2. Kostum dan Senjata

Kostum dan senjata menjadi bagian menarik di serial Halfworlds. Masing-masing demit memiliki kostum yang menggambarkan kekuatan mitologi mereka.

Misalnya Genderuwo bernama Tony yang dimainkan Reza Rahardian. Ia memiliki mantel dengan kerah berbulu. Lalu Kuntilanak bernama Ros yang dimainkan Tara Basro di mana kostum hitamnya melambangkan kematian.

Rambut Kuntilanak pun menyimpan pisau yang diadaptasi dari mitos di mana makhluk tersebut memiliki paku di atas kepalanya. Ada lagi Palasik bernama Marni yang dimainkan Hannah Al Rashid dimana ia bisa memakan janin. Kostum Palasik yang berwarna hijau dan lavender pun mewakili rasa berkabung.

Senjata dalam serial ini juga meliputi Kerambit milik Barata (Arifin Putra), pisau cakar milik Marni, hingga Golok yang digunakan Hasan (Verdi Solaiman) dan Gorga (Alex Abbad).

 

Halfworlds, Serial HBO garapan sineas tanah air. (HBO Asia)

3. Efek Visual dan Animasi

Animasi dan efek visual dalam serial Halfworlds dirasa cukup menjanjikan. Grafis animasi yang dipadu dengan live action di serial ini tampak kuat.

Bahkan, setiap episode dibuka dengan segmen animasi yang unik untuk menyorot cerita latar dan mitologi dalam serial ini. Untuk efeknya, diketahui ada 420 pengambilan gambar efek visual yang dibuat untuk delapan episode

 

3 dari 3 halaman

Musik dan Adegan Pertarungan

4. Musik

Musik untuk serial Halfworlds menampilkan soundtrack asli yang dimainkan oleh band rock indie asal Indonesia, Negative Lovers.

Terdapat juga beberapa track asli yang direkam oleh Nathan Hartono, pemeran Coki di serial ini yang juga sekaligus seorang musisi di kehidupan nyata. Ada empat lagu asli yang digunakan untuk Halfworlds.

 

Halfworlds, Serial HBO garapan sineas tanah air. (HBO Asia)

5. Adegan Pertarungan

Meskipun memiliki latar tempat yang gelap dan suram, namun Halfworlds memamerkan banyak adegan pertarungan yang cukup seru dan sangat keras.

Diketahui, beberapa pemain seperti Arifin Putra, Verdi Solaiman, Hannah Al Rashid, Adinia Wirasti, Alex Abbad, Nathan Hartono, Tara Basro, hingga Reza Rahadian melakoni sendiri adegan berbahaya tertentu.

Akan tetapi, tak ditampik juga oleh Joko Anwar dalam pemutaran pers serial ini di Glass House, Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, beberapa waktu lalu, bahwa beberapa adegan berbahaya yang berpotensi membuat aktor dan aktris cedera dilakukan oleh stuntman alias pemain pengganti. (Rul/Gul)