Sukses

Cerita Oprah Winfrey Alami Pelecehan Seksual

Masa lalu Oprah Winfrey sempat membuatnya trauma.

Liputan6.com, Melbourne - Oprah Winfrey menjadi salah satu pembicara dalam konferensi yang digelar di Melbourne, Australia. Di sana, ia berbicara tentang masa kecilnya yang sempat membuatnya trauma.

Diakui Oprah Winfrey, ketika usianya baru 14 tahun, ia mengalami pelecehan seksual hingga hamil. Bayi yang dikandungnya pun lahir secara prematur dan meninggal di rumah sakit, diwartakan Aceshowbiz, Kamis (3/12/2015).

"Saya diwawancara oleh seorang wartawan sebelum datang ke Australia, dan dia bilang saya harus memberikan nama pada bayi yang meninggal itu," ujar wanita yang memiliki banyak media tersebut.

Oprah Winfrey

"Dan saya telah memberinya nama. Saya punya anak kecil bernama Canaan yang artinya lahan baru, kehidupan baru," jelasnya.

Oprah Winfrey kembali berbicara tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri. "Saya diperkosa pada usia sembilan tahun oleh sepupu saya. Kemudian oleh anggota keluarga lainnya lagi, dan lagi."

Oprah Winfrey

Wanita berusia 61 tahun tersebut semula mencoba untuk menyembunyikan dirinya, dan pertumbuhan bayi yang dikandungnya. Karena jika ia bertemu banyak orang akan terasa sakit dan malu.

Namun pada 1990, Oprah Winfrey pun membuka masa lalunya pertama kali di majalah The Oprah. "Saya tak bisa turun dari tempat tidur, dan menangis selama tiga hari. Saya merasa hancur. Terluka. Bagaimana mungkin orang ini melakukan pada saya?"

Oprah Winfrey menjual studio Harpo miliknya seharga Rp 363 Miliar

Pada saat itu, Oprah Winfrey sempat khawatir pengakuannya itu akan merusak hidupnya. Ia membayangkan orang-orang yang bertemu di jalan akan menunjuk dirinya, dan berteriak, "Hamil di 14 tahun, kamu gadis jahat... Usir," kenangnya.

Setelah dirinya menceritakan kesedihannya itu kepada orang lain, Oprah Winfrey mengaku lega. "Saya menyadari bahwa menceritakan rahasia pada orang lain itu bisa membebaskan. Apa yang saya pelajari pasti bahwa menanggung malu itu adalah beban terbesar dari semuanya." (Mer/fei)

 

 

Video Terkini