Liputan6.com, Jakarta - Ibunda Donna Agnesia, Wendy Shirley menutup mata selamanya pada Sabtu (5/12/2015) di usia 62 tahun. Meski tutup peti jenazah dilakukan Rabu (9/12/2015) pagi, namun Wendy tidak dikuburkan, melainkan dikremasi.
Itu merupakan pesan terakhir almarhumah, yang diucapkan ketika masih hidup. Baginya, dengan begitu dirinya tak menyusahkan anak-anaknya kelak.
Advertisement
"Mama nggak pengin merepotkan orang lain, termasuk anak-anaknya, makanya dia minta dikremasi. Dia bilang kalau dikubur katanya malah merepotkan, sebab bakal ngurus pemakaman dan segala macamnya. Makanya dia minta dikremasi," kata Donna Agnesia, di rumah duka di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (8/12/2015).
Baca Juga
Dengan melakukan kremasi, serta penyebaran abu di laut, bisa memudahkan anak-anaknya. Jika mereka rindu, tinggal datang ke laut, dan membawa rangkaian bunga.
"Usai dikremasi, abunya dilarung atas permintaan dia. Jadi kalau kangen tinggal buang bunga ke laut, karena memang itu makamnya. Mama nggak mau kita harus bersihin kuburan segala macam," lanjut Donna.
Donna Agnesia pun akan merealisasikan permintaan terakhir ibunya. Dirinya tak menyangka kalau sang ibu secepat ini meninggalkannya. "Sedih banget pasti ya, namanya ditinggal orang tua. Semoga mama mendapatkan tempat terindah di sana," katanya.