Sukses

KALEIDOSKOP 2015: 10 Film Jepang Paling Keren

Sebelum tahun 2016 tiba, ada baiknya kita menyimak apa saja film Jepang paling keren sepanjang 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang tahun 2015, dunia perfilman Jepang memang kurang begitu disorot. Terlebih lagi ada beberapa film adaptasi manga yang dipromosikan secara besar-besaran namun kualitasnya tak seperti yang diharapkan.

Meskipun begitu, sineas Jepang tak kekurangan judul-judul yang mampu memukau para pecinta film. Terdapat beberapa judul yang mendapat rating cukup baik, dan ada juga yang dianggap sangat keren dan menghibur.

Setidaknya, ada 10 judul film yang dianggap layak sebagai film terbaik entah itu dari hasil penjualan tiket, maupun dari penilaian beberapa orang yang sudah menonton.

Sebelum memasuki tahun 2016, mari kita simak apa saja 10 film terbaik karya sineas Jepang yang dirilis sepanjang 2015 ini.

2 dari 6 halaman

Parasyte: Part 2 - Have a Song on Your Lips

1. Parasyte: Part 2 (Kiseijuu: Kanketsuhen)

Bertindak sebagai bagian kedua dari film Parasyte (Kiseijuu), Parasyte: Part 2 yang berjudul asli Kiseijuu: Kanketsuhen, meneruskan nuansa mengerikan dari film pertama.

Di film kedua ini, konklusi dari segala macam permasalahan di film pertama telah dipecahkan. Alhasil, para penggemar pun cukup puas dengan akhir kisahnya.

Disutradarai Takashi Yamazaki, Parasyte: Part 2 diperankan Shouta Sometani, Eri Fukatsu, dan Ai Hashimoto. Film ini mengakhiri kisah pemuda bernama Shinichi yang melawan invasi alien setelah tangan kanannya dirasuki oleh makhluk bernama Migi.

 

Have a Song on Your Lips (Kuchibiru ni Uta o).

2. Have a Song on Your Lips (Kuchibiru ni Uta o)

Disutradarai Takahiro Miki, Have a Song on Your Lips merupakan film berjenis drama yang mengetengahkan sosok pianis bernama Yuri Kashiwaga.

Setelah kembali ke kampung halamannya di Pulau Goto, Tokyo, Yuri menjadi guru sebuah SMP. Sembari mengajar kursus paduan suara, ia pun mengikuti kontes yang diselenggarakan oleh NHK.

Cerita semakin menarik kala anggota paduan suara yang seharusnya berisi anak perempuan, malah menarik minat banyak anak laki-laki untuk bergabung. Film ini melibatkan Yui Aragaki dan Yuri Tsunematsu sebagai tokoh utama.

3 dari 6 halaman

The Lion Standing in the Wind - Our Little Sister

3. The Lion Standing in the Wind (Kaze ni Tatsu Lion)

Mengusung genre drama, The Lion Standing in the Wind merupakan salah satu karya teranyar sutradara kenamaan Takashi Miike. Kisahnya bertempat di Kenya, Afrika yang juga merupakan lokasi syutingnya.

Cerita berpusat pada Koichiro Shimada yang dikirim ke fasilitas penelitian oleh rumah sakit pendidikan di Jepang. Ia pun mengalami situasi yang membuatnya frustasi hingga memutuskan untuk menjadi dokter.

Setelah berjuang dengan masalah yang dihadapi, Shimada lalu bertemu dengan prajurit anak laki-laki yang mengalami kerusakan mental. Hidupnya pun berubah drastis. Takao Osawa didaulat sebagai tokoh utama adaptasi novel karya Masashi Sada ini.

 

Our Little Sister (Umimachi Diary). (nziff.co.nz)

4. Our Little Sister (Umimachi Diary)

Our Little Sister melibatkan bintang-bintang ternama Jepang seperti Haruka Ayase, Masami Nagasawa, Kaho, dan Suzu Hirose. Kisahnya diambil dari manga berjudul sama karya Akimi Yoshida.

Film arahan sutradara Hirokazu Koreeda ini, berpusat pada tiga saudari Sachi Kouda, Yoshino Kouda, dan Chika Kouda yang menetap dalam sebuah rumah peninggalan nenek mereka di Kamakura.

Setelah mendengar kabar meninggalnya ayah mereka yang sudah lama tak ditemui selama 15 tahun setelah bercerai dari sang ibu, mereka pun mengunjungi pemakamannya. Di situ, ketiganya bertemu dengan adik tiri bernama Suzu Asano yang masih 14 tahun. Tak ada yang merawat, ketiganya pun memilih untuk mengasuh sang adik.

4 dari 6 halaman

Initiation Love - Yakuza Apocalypse

5. Initiation Love

Mengusung genre drama romantis, Initiation Love yang disutradarai Yukihiko Tsutsumi melibatkan sosok mantan AKB48, Atsuko Maeda sebagai aktris utama. Shota Matsuda didaulat menjadi aktor utamanya sebagai sang kekasih.

Film adaptasi novel ciptaan Kurumi Inui ini bertempat di Jepang pada era akhir 1980-an. Ceritanya berpusat pada mahasiswa di Shizuoka bernama Suzuki yang berusaha mencari pekerjaan.

Dari situ, ia bertemu dengan dokter gigi wanita bernama Mayu yang saling kenal melalui kencan buta. Setelah bertemu, mereka pun mulai berpacaran. Setelah Suzuki mendapat pekerjaan di Tokyo, mereka pun mulai menjalin hubungan jarak jauh yang pada retak di tengah jalan.

 

Salah satu adegan Yayan Ruhian dalam film Yakuza Apocalypse

6. Yakuza Apocalypse (Gokudou Daisensou)

Membawa nama aktor Indonesia, Yayan Ruhian ke dalam film berjenis laga fantasi ini, jelas menjadi sebuah terobosan tersendiri bagi sutradara kenamaan Takashi Miike.

Yakuza Apocalypse yang dibintangi oleh Hayato Ichihara, Lily Franky, dan Riko Narumi, memiliki kisah dan tema yang unik. Akira Kageyama yang menjadi tokoh utamanya adalah seseorang yang sangat mengagumi yakuza terkuat bernama Genyo Kamiura.

Akira pun bergabung menjadi seorang yakuza karena pengaruh Genyo. Setelah kecewa dengan dunia yakuza karena berbagai hal, Akira lalu menemukan bahwa sosok yang ia kagumi ternyata adalah jelmaan vampir.

5 dari 6 halaman

Shinjuku Swan - Library Wars: The Last Mission

7. Shinjuku Swan

Bertempat di seputar distrik Kabukicho, Shinjuku yang merupakan sarang dunia hiburan nan berbahaya di Tokyo, Shinjuku Swan menghadirkan banyak adegan laga nan seru.

Film arahan sutradara Sion Sono ini melibatkan aktor-aktor seperti Gou Ayano, Takayuki Yamada, Yuske Iseya, serta aktris Erika Sawajiri. Kisahnya diambil dari manga karangan Ken Wakui.

Pengangguran bernama Tatsuhiko Shiratori suatu hari bertemu pemandu bakat bernama Matora. Tak lama kemudian, ia direkrut oleh Matora ke dalam dunia tersebut untuk mengajak gadis-gadis di jalan bergabung ke dunia hiburan.

 

Library Wars: The Last Mission (Toshokan Sensou The Last Mission). (japanesefilmfestival.net)

8. Library Wars: The Last Mission (Toshokan Sensou The Last Mission)

Bertindak sebagai sekuel Toshokan Sensou (Library Wars), Library Wars: The Last Mission mencampurkan unsur komedi, laga dan percintaan sekaligus ke dalam ceritanya.

Diarahkan sutradara Shinsuke Sato, film yang diadaptasi dari novel karya Hiro Arikawa ini bertempat 18 bulan setelah kejadian dalam film pertama. Pertempuran antara Betterment Squads dan Library Defense berkobar di sini.

Library Defense yang menolak sensor terhadap kebebasan berekspresi pun harus terlibat pertempuran besar. Junichi Okada, Nana Eikura, Kei Tanaka, dan Sota Fukushi kembali tampil di sekuelnya ini.

6 dari 6 halaman

No Longer Heroine - Bakuman

9. No Longer Heroine (Heroine Shikkaku)

Disutradarai Tsutomu Hanabusa, No Longer Heroine merupakan film adaptasi manga karya Momoko Koda. Kisahnya menyorot hubungan asmara antara siswi SMA bernama Hatori Matsuzaki dan teman masa kecilnya, Rita Terasaka.

Hatori percaya kalau Rita akan memilihnya sebagai sang heroine alias srikandi. Sayangnya, Rita malah berkencan dengan Miho Adachi. Meskipun begitu, siswa terpopuler di sekolahnya, Kosuke Hiromitsu tertarik kepada Hatori.

Mirei Kiritani, Kento Yamazaki, dan Kentaro Sakaguchi menjadi bintang utama film berjenis drama komedi percintaan ini. Banyak adegan dengan mimik kocak yang menjadi daya tarik No Longer Heroine.

 

Takeru Satoh dan Ryunosuke Kamiki di film adaptasi manga Bakuman.

10. Bakuman

Diadaptasi dari manga karya Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata, Bakuman memiliki satu kelebihan tersendiri dalam menyajikan beberapa adegan seru.

Kisahnya berpusat pada Moritaka Mashiro yang tak ingin menjadi pengarang manga karena nasib tragis yang menimpa pamannya. Namun setelah jatuh cinta kepada Miho Azuki, ia dan teman sekelasnya, Akito Takagi mulai mengejar mimpi untuk menjadi mangaka besar.

Hitoshi One menjadi sutradara film unik satu ini. Filmnya dibintangi oleh nama-nama yang tak asing seperti Takeru Satoh, Ryunosuke Kamiki, dan Nana Komatsu.

Video Terkini