Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka, vokalis Last Child, Virgoun sempat kehilangan rasa hormat pada band punk asal California, Green Day. Pelantun Sekuat Hatimu itu merasa tidak nyaman dengan ulah berlebihan sang vokalis, Billie Joe Armstrong ketika mengisi acara di Las Vegas pada 2012 silam.
"Iya, Kalau gw sendiri sih sempet kurang respect sama Billie Joe paska dia mabuk terus nyampah di acara iHeartRadio Festival," celetuk Virgoun di sela-sela obrolannya bareng Liputan6.com.
Advertisement
Baca Juga
Untungnya, kekecewaan itu tak berlangsung lama. Ketekunan Billie Joe dalam menggali akar punk membuat rasa kagumnya kembali.
Dirinya bahkan punya pendapat sendiri tentang keinginan Billie untuk menghancurkan punk pop di tahun ini.
Dituturkan Virgoun, Green Day sebenarnya pionir dari punk pop itu sendiri. Kegerahan Billie diperkirakan lahir gara-gara komposisi pop yang teracuni EDM.
"Yang salah sih bukan di scene punk popnya, tetapi di scene popnya. Ini kan sub genre, ada persilangan. Scene pop semakin kesini semakin elektronik. Semakin nggak sejalan sama punk yang ngeband abis," komentarnya tentang pernyataan Billie.
"Zaman 90-an, pop itu identiknya sama musik country dan gospel. Kalau sekarang identik sama EDM (Electronic Dance Music)," tambah Virgoun.
Lantas, apakah Last Child masih mengusung musik punk?
"Last Child sudah lama nggak ngepunk. Yang aslinya ngepunk di Last Child itu hanyalah Dimas (bassis). Sisanya Ipank (drum) sama Mamie (gitar) classic rock. Nah, gue lebih ke emo, emo ya bukan screamo," candanya menutup perbincangan.