Liputan6.com, Jakarta Budi Anduk diketahui sudah lama mengidap sakit paru-paru dan kanker. Namun, pihak keluarga hampir kehabisan akal lantaran Budi enggan dibawa ke rumah sakit.
Hingga akhirnya manajer Budi, Wawan mengabarkan kepada Parto Patrio perihal sakit yang diidap komedian 47 tahun tersebut. Mendapat kabar itu Parto langsung menjenguk Budi, namun saat dirajuk ke rumah sakit Budi menolak.
Advertisement
Atas inisiatif pribadi, Parto mengajak beberapa rekannya untuk membawa paksa Budi yang kondisinya makin mengkhawatirkan pada Kamis (7/1/2016) lalu. Parto bahkan sampai menyewa ambulance agar pemain Tawa Sutra itu dapat penanganan medis.
"Saya malam Jumat bawa ambulance, mudah-mudahan dia mau. Tapi dipaksa pun dia nggak mau dibawa ke rumah sakit, dia tetap menolak," kata Parto Patrio di Ruang Jenazah RS Dharmais, Jakarta Barat, Senin (11/1/2016).
Setelah ditolak, Parto pulang dengan kecewa. Namun, keesokan harinya ia mendapat kabar dari istri Budi yang berhasil membujuk almarhum ke rumah sakit.
"Budi tetap nggak mau, kita pulang kecewa. Malam Sabtu, istri akhirnya memaksa untuk ke RS Harum Pondok Gede, dokter tanp angkat tangan karena perlengkapan kurang. Saat tahu akan dibawa ke Dharmais, Budi menolak minta pulang, dan kami tetap bawa ke sini," kenang Parto.
Sebelum meninggal, Parto mengaku sempat mengajak Budi bercanda. Ketika itu pria yang akrab dengan rambut kribonya itu sempat tertawa.
"Malam minggu saya besuk juga, dia sudah pakai masker. Dia nggak jelas pembicaraannya. Saya bilang 'Nggak usah ngomong Bud SMS saja,' eh ketawa dia. Sempat membaik, tidurnya bisa terlentang. Tapi tadi pagi dibilang istrinya, kondisi drop lagi," kata Parto. (Ras/fei)