Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah diharapkan segera menyesuaikan beban pajak atas film nasional dan film impor. Jika hal tersebut dilakukan, maka eksistensi industri film dan memajukan perfilman nasional bukan lagi sebatas wacana.
Ketua Bidang Organisasi dan Hubungan Masyarakat Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Sys NS mengatakan penyesuaian beban pajak film impor dan lokal menjadi salah satu solusi untuk menyelamatkan dunia perfilman nasional.
Advertisement
"Sehingga cita-cita untuk menjadikan film nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri dapat terwujud dalam waktu dekat ini dengan pemberlakukan penyesuaian pajak film impor dan nasional," ucap Sys NS kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Baca Juga
Selama ini, ditambahkan Sys NS, ketimpangan pajak film nasional dan impor sangat berpengaruh dengan kondisi persaingan tidak sehat dalam proses penayangan film bioskop.
"Star Wars dapat 484 layar lebih lho, sementara film nasional minta nggak minta (layar) cuma dapat sedikit. Itu pun dengan memaksa dan marah-marah, baru dapat banyak. Tapi, paling banyak juga cuma 100 sampai 130 layar," lanjut dia.
Atas pemahaman itulah, PPFI pun meminta kepada negara dan pemerintah melalui Menteri Keuangan untuk melakukan penyesuaian ketimpangan pajak atas pengadaan film nasional dan film impor melalui suratnya bernomor 008/PP-PPFI/2015 yang merujuk pada surat sebelumnya bernomer 023/PP-PPFI/VIII/2015 kepada Menteri Keuangan RI.
"Kami meminta negara untuk segera melakukan penyesuaian beban pajak untuk film nasional dan impor," tegas Sys NS.(Gie/Mer)