Liputan6.com, Jakarta - Jalinan pertemanan dapat dibangun oleh siapa saja bahkan melalui sebuah pertemuan tak terduga sekalipun. Seperti halnya kisah pertemanan dua pria beda profesi di India bernama Pandit dan Daanish dalam film Wazir yang diproduseri oleh Vidhu Vinod Chopra.
Daanish Ali (Farhan Akhtar), seorang petugas dalam pasukan anti teroris (ATS) tengah mengajak putrinya, Noorie berjalan-jalan. Namun, di saat yang sama, Daanish melihat seorang teroris yang terkenal bernama Farooq Rameez.
Advertisement
Sadar keberadaannya diketahui, Farooq Rameez pun mengejar mobil yang dikendarai Daanish bersama Noorie. Malangnya, mobil sang teroris berhasil menghadang, terjadilah aksi baku tembak hingga Noorie terbunuh dan Farooq melarikan diri.
Baca Juga
Usai kejadian itu, Ruhana, istri Daanish menyalahkan suaminya atas kematian putri mereka. Ruhana pun mengusir Daanish dari kehidupannya. Perasaan bersalah dan putus asa berkecamuk di hati Daanish hingga ia memutuskan ingin bunuh diri di hadapan kuburan putrinya.
Tiba-tiba sebuah mobil van berlalu, Daanish menemukan dompet misterius tergeletak. Ia pun memutuskan untuk mengembalikan dompet itu sesuai dengan alamat yang tertera di dalamnya atas nama Pandit Omkar Nath Dhar (Amitabh Bachchan).
Pandit diketahui adalah seorang master catur yang agak kekanak-kanakan dan memiliki selera humor yang tinggi. Tapi di balik keceriaannya, rupanya pria berkursi roda itu telah melalui berbagai kemalangan dalam hidupnya.
Dari pertemuan inilah petualangan mereka dimulai. Dua pria ini saling membantu satu sama lain untuk memenangkan permainan terbesar dalam hidup mereka melawan musuh berbahaya dan misterius yang bersembunyi dalam bayangan.
Mampukah mereka memenangkan permainan itu? Bagaimana nasib hubungan Daanish dengan istrinya, Ruhana selanjutnya?
Keseruan perjalanan kisah mereka terangkum dalam film Wazir yang akan mulai tayang di Indonesia pada 15 Januari 2016. Permainan catur akan menjadi latar belakang yang menonjol dalam film garapan sutradara Bejoy Nambiar ini.
Film bergenre thriller ini kabarnya membuat sang sutradara berdecak kagum saat pertama kali membaca naskahya. Atas dasar itulah, Bejoy mengaku tidak dapat menolak untuk menggarapnya.
"Apa yang membuat saya sangat terkejut adalah emosi yang tercipta dalam cerita. Hubungan dinamis antara seorang master catur dengan seorang petugas pasukan anti teroris akan menjadi kisah yang menarik. Dalam film ini saya benar-benar menemukan tantangan," ujarnya seperti dikutip dari rilis yang diterima tim Liputan6.com.