Liputan6.com, Jakarta - Hengky Kurniawan muncul di Gedung DPR, Senin (18/1/2016). Hengky bukan mau terjun menjadi politisi. Suami Sonya Fatmala itu curhat soal susahnya jadi produser film.
Belum lama ini, Hengky Kurniawan memang memproduseri film berjudul Black Honeymoon. Ironinya, film drama triller itu sepi penonton. Kepada Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, Hengky mengurai beberapa penyebab.
Baca Juga
Temani Hengky Kurniawan Gunakan Hak Pilih, Sonya Fatmala Serukan Partisipasi Aktif Warga Bandung Barat di Pemilu
Nyalon Jadi Calon Bupati, Hengky Kurniawan Berharap Pilkada Bandung Barat Berjalan Lancar Tanpa Kendala
Pertarungan 3 Artis di Pilbup Bandung Barat 2024 Jadi Sorotan, Siapa yang Bakal Menang?
Advertisement
Baca Juga
"Saya mewakili produser muda para pelaku industri kreatif. Kami merasa industri film yang ada tak mendukung film lokal. Contohnya kami cuma kebagian beberapa layar. Lebih sedikit dari film luar," ungkap Hengky.
Akibat kurangnya layar itu, film `Black Honeymoon` milik Hengky hanya ditonton kurang dari 20 ribu orang saja. Jelas, Hengky tak mendapat keuntungan dari film itu.
Â
"Padahal untuk bikin satu film itu butuh biaya sebesar Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar," cetus Hengky Kurniawan.
Ia berharap, ada regulasi dari pemerintah untuk mengatur jumlah layar bioskop demi menjaga gairah produser lokal. "Kalau tidak, kami bisa kapok bikin film," cetus Hengky Kurniawan.(Jul/Mer)