Sukses

Siapa Suruh Datang Jakarta, Kisah 4 Jebolan SUCA Yang Terdampar

Tiga Grand Finalis plus satu komika jebolan ajang ini direkrut untuk membintangi produksi terbaru Starvision Plus di layar kaca.

Liputan6.com, Jakarta Suksesnya kompetisi Stand Up Comedy Academy yang tayang di Indosiar pada 5 Oktober hingga 13 November 2015, coba dilanjutkan SCTV. Tiga Grand Finalis plus satu komika jebolan ajang ini direkrut untuk membintangi produksi terbaru Starvision Plus di layar kaca.

Mas Cemen, sang juara, ditemani Ephy Sekuriti dan Musdalifah serta Bene Dion mendapat kesempatan emas memainkan 4 sekawan dari desa masing-masing yang terdampar di Jakarta dalam Siapa Suruh Datang Jakarta. Sinetron ini baru tayang perdana pada Senin (18/1/2016) pukul 21.30 WIB.

Mas Cemen mendapat porsi lebih di debut aktingnya. Dikisahkan Cemen, karakter yang ia perankan, berasal dari keluarga yang bercukupan. Ia pergi ke Jakarta untuk mendaftar kuliah di kampus Stand up Comedy Academy. Saat berangkat, ibunya memberinya sekotak "lucky bawang". Pesan sang ibu, kotak itu akan mempertemukannya pada cinta sejati.

Di kampus, tanpa sengaja ia bertemu Raisa (Larasati Nugroho). Cemen jatuh cinta pada pandangan pertama. Sayangnya, Raisa sudah punya pacar, Boy (Fandy Christian), mahasiswa ganteng yang super killer. Tapi hal ini tak menyurutkan semangat Cemen mengejar cinta Raisa.

Para Finalis saat berbincang dengan para presenter Stand Up Comedy 2015 di Studio Indosiar, Jakarta, (13/11/2015). Mas Cemen, Ephy, dan Musdalifah menjadi Grand Finalis Stand Up Comedy 2015. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Di lain tempat, ada Ifah, gadis Pinrang yang dipaksa menikah usai lulus sekolah. Padahal, Ifah ingin melanjutkan kuliah ke SUCA di Jakarta. Saat hari pernikahan, Ifah akhirnya kabur. Ia langsung menuju kampus SUCA, lalu berkenalan dengan Bella (Dahlia Poland) yang ternyata adalah sahabat Raisa sejak SMP. Bertiga, nantinya Ifah akan berteman karib sebab mereka bakal ngekost bareng di kontrakan ayah Raisa, Babeh Japra (Ferry Maryadi).

Kisah ketiga yaitu Ephy, seorang anak badung dari Kupang NTT, yang diusir keluarganya karena dianggap pengacau di kampung. Ephy pun memutuskan mengadu nasib ke Jakarta. Namun dihari pertama menginjakan kaki di ibu kota, Ephy malah dijebloskan ke penjara setelah ditangkap karena berenang di kolam taman kota. Di penjara, Ephy malah happy. Ia bisa makan dan tidur gratis. Tapi, polisi yang kesal dengan tingkah begajulnya memutuskan mengeluarkan Ephy dari sel.

Yang terakhir adalah cerita Dion, pemuda asal Batak yang bercita-cita jadi pebalap. Ia diimingi temannya menjadi asisten pebalap. Dion yang antusias malah lemas setelah pekerjaan yang ditawarkan untuknya ternyata menjadi kernet metromini. Di hari pertama bahkan ia tertipu penumpang wanita yang membawa seluruh uang ongkos penumpang.

Para pemain sinetron Siapa Suruh Datang Jakarta

Dion kemudian terdampar di kampus SUCA. Ia bertemu Ibu Sondang (Marcella Lumowa), seorang dosen yang ternyata adalah tantenya. Tante Sondang pun menyuruh Dion untuk kuliah saja di kampus dengan fasilitas beasiswa.

Untuk tayangan episode pertama, SSDJ cukup menghibur penonton. Aksi Cemen yang super PD (percaya diri), genitnya Ifah menggoda semua pria yang ia temui di jalan, bodohnya Dion yang bikin kesal, dan kocaknya Ephy yang tak tahu diri; membuat greget tayangan perdana.

Ditambah dengan durasi 30 menit untuk penayangan Behind The Scene setelah credit title, dipastikan penonton tak lekas beranjak. Kita juga dibuat tak peduli dengan masih standarnya akting para komika. Yang terpenting mereka lucu, itu sudah cukup. Para pemain sinetron lain yang terlibat pun terlihat turut membantu menghilangkan kekakuan para komika.

Secara keseluruhan, Siapa Suruh Datang Jakarta menjadi satu pilihan bagus pecinta sinetron yang menginginkan variatifnya cerita dan genre. Dramanya pas, komedinya pun tak berlebihan meski 4 komika yang menjadi sentral cerita lebih banyak menampilkan stand up comedy secara spontan.

Musdalifah

Yang sedikit mengganggu mungkin hanya jam tayangnya yang salah tempat. Sinetron jenis begini biasanya mengisi slot pukul 5 sore, seperti sinetron-sinetron produksi Starvision Plus sebelumnya. Tayang di jam 21.30 WIB mungkin tak punya banyak saingan dari stasiun tv lain, tapi terasa mengurangi kesenangan menikmatinya.

Meski begitu, SSDJ rasanya cepat mendapat tempat istimewa dibenak penonton pada episode pertamanya. Hal ini bisa dilihat dengan berjayanya hashtag #SSDJSCTV selama beberapa jam di Trending Topic Indonesia.

Video Terkini