Liputan6.com, Jakarta Gedung Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/1/2016), mendadak ramai. Adalah sutradara Djito Banyu dan aktris Kinaryosih yang datang menyambangi kantor kerja Kak Seto tersebut. Djito dan Kinar juga membawa serta Hamidah, ibunda dari Engeline, bocah yang tewas mengenaskan di Bali, Mei tahun lalu.
Kedatangan Djito, Kinar dan Hamidah bertujuan untuk meminta dukungan pria bernama lengkap Seto Mulyadi ini sebelum memproduksi film Untuk Angeline. Kak Seto menyambut gembira film kemunculan film ini. Namun, pemerhati anak ini mewanti-wanti agar tak ada adegan vulgar dan kekerasan di film itu.
Advertisement
Baca Juga
"Dari awal sudah ditekankan agar film ini adegannya tidak vulgar dan tidak terlalu ekstrim. Pengorbanan putri kesayangannya ini dihormati rakyat," ungkap Kak Seto.
Djito Banyu memastikan, film ini memang ditujukan sebagai kampanye menghentikan kekerasan terhadap anak. "Syutingnya tiga minggu lagi, mulai 21 Februari di Bali," ujar Djito.
Seperti diketahui, Engeline tewas setelah sebelumnya dinyatakan hilang dari rumah ibu angkatnya. Berdasarkan penelusuran polisi, jasad bocah malang itu ditemukan terkubur di bawah kandang ayam. Bukti-bukti yang ditemukan, memperlihatkan Engeline mengalami penyiksaan. Hingga kini, kasus Engeline masih disidangkan pengadilan. (Jul)