Sukses

Gitaris Masuk Rumah Sakit, X Japan Batal ke London

Band rock X Japan baru saja rehat untuk sementara waktu karena gitarisnya, Pata dirawat di rumah sakit.

Liputan6.com, Tokyo - Para personel band rock X Japan baru saja mengumumkan pada Rabu (3/2/2016) lalu, bahwa mereka berencana untuk rehat sementara waktu. Keputusan tersebut dibuat setelah gitaris mereka, Pata, dirawat di rumah sakit kota Tokyo pada 15 Januari 2016.

Dilansir dari Anime News Network, Rabu, pihak label rekaman band menyampaikan kalau saat ini Pata sedang mendapat perawatan secara intensif. Bagusnya, kondisinya sudah membaik ketimbang saat masuk rumah sakit.

 

Pata sendiri telah didiagnosis terserang divertikulitis (semacam radang) di usus besarnya. Bahkan, ia juga terserang trombosis (penyumbatan) pada pembuluh darah. Saat ini ia sedang dalam kondisi stabil dan tengah diinfus.

Hal tersebut membuat para personel lain menunda rencana panggung X Japan pada 12 Maret di Wembley Arena, London, hingga 4 Maret 2017. Bahkan saat ini mereka sedang melihat situasi perihal kemungkinan untuk merilis album keenam pada 11 Maret 2016. Albumnya bakal menjadi yang pertama kali rilis semenjak 20 tahun terakhir.

X Japan, band legendaris Jepang. (ticket.st)

Yoshiki yang merupakan leader band berkomentar, "Hati saya sangat penuh dengan kesedihan. Saya tak bisa menyamapikannya lewat kata-kata, dan saya meminta maaf karena membuat fans khawatir. Mereka berkata 'pertunjukan harus berlanjut,' tapi saat ini, semua yang bisa saya lakukan adalah mengawasi kondisi Pata."

Belum lama ini, film dokumenter X Japan bertajuk We Are X sukses memenangkan kategori Special Jury Award for Best Editing di ajang Sundance Film Festival Awards.

Band X Japan.

X Japan terbentuk sejak 1982 dan hanya memiliki lima buah album yang mampu mengantarkan seluruh personelnya ke puncak popularitas. Band asal Chiba ini sudah ditinggal wafat oleh gitarisnya, Hide pada 1998 setelah bubar.

Meskipun Hide sudah tiada, namun Yoshiki (drum) bersama Toshi (vokal), Pata (gitar), dan Heath (bass) membentuk kembali X Japan pada 2007 dengan tambahan gitaris Luna Sea, Sugizo. Pada 2011, bassis pertama mereka, Taiji, wafat dengan dugaan bunuh diri.

Vanishing Vision (1988), Blue Blood (1989), Jealousy (1991), Art of Life (1993), dan Dahlia (1996) adalah judul-judul album yang mampu mengangkat X Japan menjadi sosok paling disegani di ranah musik Negeri Sakura.