Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Indra Bekti berbuntut panjang. Si pelapor, Lalu Gigih Arsanofa dilaporkan balik oleh seorang wanita bernama Elvi Sri Wahyuni.
Elvi mengaku ditipu oleh Gigih ketika dipaksa untuk mengadakan casting film pada 2013 lalu. Saat itu, Gigih menyebar pesan berantai dan menjadikan rumah Elvi sebagai lokasi casting.
"Waktu itu (casting) film Arsanofa. Sampai saat ini belum jelas. Saya bayarkan keperluan casting dan ada pembayaran tiket pesawat juga untuk peserta casting. Saya talangi Rp 17 juta, tapi sampai sekarang belum dibayar sepenuhnya," ujar Elvi Sri Wahyuni, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2016).
Advertisement
"Gigih mengirim 'broadcast message' ke teman-temannya untuk casting di rumah saya. Tadinya saya menolak tapi dia menekan, menyuruh saya menerima teman-temannya casting," lanjutnya.
Dua tahun berlalu, uang yang ditalangi Elvi tak kunjung dibayar penuh oleh Gigih. Ibu rumah tangga ini mengaku sempat menerima bayaran dari ayah Gigih sejumlah Rp 6,9 juta yang dibayar tunai secara bertahap.
"Dia bilang biayanya nanti diganti, tapi sampai sekarang enggak. Bapaknya sudah bayar sedikit Rp 6,9 juta. Bu Elvi menggunakan handycam pas casting. Gigih bilang harus ada casting lagi di Lombok, tiket katanya mau diganti. Total 70 orang yang ikut," ucap pengacara Elvi, Petrus Bala Pattyona.
Akhirnya, Elvi pun memberanikan diri untuk melaporkan pria yang mengaku sebagai korban seksual Indra Bekti itu ke polisi. Namun, polisi meminta Elvi untuk menambah bukti yang lebih banyak sebelum diproses.
"Tadi dibilang harus lengkapi bukti. Jadi kami akan kumpulkan bukti-bukti untuk memperkuat laporan," jelas Petrus. (Ras/Mer)