Liputan6.com, Jakarta Tren serial yang khusus ditayangkan secara online alias web series, makin menghangat di Indonesia. Salah satunya yang akan segera tayang di Vidio.com, adalah web series horor School of the Dead.
Berbeda dengan kebanyakan web series yang dibuat 'seadanya', para pemain menyebut proses produksi School of the Dead dibuat dengan serius.
Baca Juga
Advertisement
Ario Astungkoro, salah seorang pemain dalam web series ini menyebutkan, terlihat usaha ekstra dari RexTV dalam membuat School of the Dead. "Kalau web series lain biasanya menggunakan satu kamera saja, ini dua kamera. Selain itu satu adegan juga diambil dalam dua-tiga angle yang berbeda," katanya saat berkunjung ke kantor Liputan6.com, Selasa, (16/02/2016).
Baca Juga
Tak hanya itu, ia juga kagum dengan kebolehan para penata make-up dalam menghadirkan wajah zombie yang menakutkan dalam film ini. "Muka sama badan ditambahi prostetik, jadinya bagus banget," katanya.
Ardina Rasti, pemain lain dalam School of the Dead berharap bahwa keseriusan dalam membuat ini dapat 'menular' pada pembuat web series yang lain. "Karena web series ini kan sebenarnya sangat bisa menjangkau banyak orang," katanya.
Gandhi Fernando, pemeran Gandhi dalam School of the Dead menyebutkan bahwa sekarang web series ini berada pada tahap finalisasi. "Sekarang proses editing telah selesai 90 persen. Web series-nya berdurasi dua sampai empat menit setiap episodenya," katanya.
School of the Dead akan rilis pada 15 Maret mendatang. Musim pertama web series ini akan terdiri dari sepuluh episode. School of the Dead berkisah tentang lima sekawan yang melakukan reuni. Hanya saja, pertemuan mereka ternyata mengantarkan kelimanya dalam sebuah pengalaman mengerikan dan teror zombie. (Rtn/fei)