Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 39 finalis Putri Indonesia 2016 harus melakukan pertunjukkan terbaik di 'Malam Bakat' yang diselenggarakan di Studio 1 Indosiar, Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (17/2/2016) malam. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan karantina, sekaligus penilaian tambahan untuk semua kontestan jelang malam puncak.
Dalam acara itu turut dihadiri Puteri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri, Puteri Indonesia Lingkungan 2015, Chintya Fabyola, dan Puteri Indonesia Pariwisata 2015, Gresya Amanda. Para 39 finalis pun bertaruh untuk mendapatkan gelar Puteri Indonesia Berbakat.
Advertisement
"Ajang unjuk bakat ini, selain menanamkan kecintaan remaja Indonesia terhadap budaya bangsa yang beragam, juga untuk melestarikan nilai luhur dari seni dan budaya warisan nenek moyang bangsa Indonesia," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Putri Indonesia, Putri K. Wardhani.
Semua bakat yang ditampilkan para finalis dinilai langsung oleh delapan orang, di antaranya, Ketua Dewan Juri, Kusuma Dewi Sutanto, Kepala Badan Ekonomi Kreatif dan Musisi, Triawan Munaf, Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira, dan Anggota Komite Ekonomi dan Industri, Johny Darmawan.
Berbagai kreativitas tampak di malam bakat tersebut. Finalis Puteri Indonesia NTB misalnya, ia membawakan tarian berjudul Bala Anjani yang merupakan tarian baru yang berpijak pada gerak dasar dan gerak-gerak tradisi Sasak Lombok NTB. Tak mau kalah, Puteri Indonesia Aceh menarikan tarian Laksamana Mala Hayati.
"Bakat mereka sangat luar biasa. Dari segi pariwisata pun dapat dikembangkan kesenian tradisional yang berbasis budaya. Baik di tingkat nasional maupun internasional," ujar Putri K. Wardhani. (Ras/Mer)