Liputan6.com, Jakarta - Maraknya kasus dugaan pelecehan pada sesama jenis atau pro kontra LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) membuat gerah banyak pihak. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) diminta mengambil langkah tegas agar tayangan televisi tak menampilkan artis dengan gaya keperempuanan atau banci. Itu karena dikhawatirkan akan memberikan pengaruh buruk pada generasi muda.Â
Salah satu artis yang mendukung hal itu ialah Joe Richard. Menurutnya, KPI sudah sewajarnya mengambil langkah yang cepat dan tepat.
Advertisement
"KPI wajib melakukan tugasnya dengan baik. Kalau berita seperti ini (LGBT) sering diangkat, takutnya bakal jadi seperti hal yang normal. Boleh diangkat dan bahas tapi ada garis yang harus dibatasi," ujar Joe Richard di sela peresmian Dgoen Management, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2016).
Â
Baca Juga
Bahkan, Joe mengaku pernah ditawari memerankan karakter banci. Awalnya ia menolak. Namun, karena tergiur bayaran dengan harga tinggi, Joe pun mengambilnya.
"Saya dulu (disuruh) pakai baju perempuan di salah satu program komedi. Harga yang ditawarkan lebih besar, cuma saya nggak bisa sebutkan berapa. Tapi besar banget memang, makanya diambil. Dan pertimbangannya waktu itu buat gimmick yang menghibur," ucap artis berusia 37 tahun tersebut.
Tetapi itu dulu. Karena sekarang Joe mengaku tak mau lagi mengambil pekerjaan yang berbau kebanci-bancian. Pemain film Nenek Gayung itu lebih memilih meneruskan karier bermusiknya bersama Dgoen.
"Kalau sekarang ditawari lagi nggak deh. Mending saya dibayar untuk nyanyi. Sekarang kan kebetulan lagi promo single Amsyong dengan Mas Dgoen. Saya belum perlu untuk hal itu (perankan banci)," kata Joe Richard.(Ras/Mer)