Sukses

Pidato Pemenang Piala Oscar 2016 yang Menggetarkan

Para pemenang Piala Oscar 2016 kerap juga menyampaikan kritik maupun pesan sosial pada dunia lewat pidatonya.

Liputan6.com, Los Angeles - Sudah menjadi tradisi, para pemenang Piala Oscar akan mendapat 'jatah' berbicara di panggung. Tak begitu lama memang, namun di waktu yang tak begitu banyak tersebut, perhatian dunia akan tertuju pada mereka.

Karenanya, tak heran bila sejumlah pemenang kemudian 'memanfaatkan' momen tersebut untuk 'misi' pribadinya. Tak hanya menyampaikan terima kasih pada keluarga dan koleganya, mereka juga menyampaikan kritik maupun pesan sosial pada dunia.

Tak terkecuali di Piala Oscar 2016 ini. Sejumlah pemenang memilih untuk melakukan hal ini. Liputan6.com, mengumpulkan beberapa pidato pemenang untuk Anda.

2 dari 6 halaman

Leonardo DiCaprio

Leonardo DiCaprio

Setelah penantian selama 23 tahun sejak nominasi pertamanya, Leonardo DiCaprio akhirnya mendapatkan Oscar pertamanya. Dan kesempatan berdiri di atas panggung Oscar, tak disia-siakan oleh pria berusia 41 tahun tersebut.

DiCaprio yang selama ini dikenal sebagai aktivis lingkungan, tak lupa untuk menyampaikan pesannya. Ia menyebut bahwa The Revenant adalah sebuah film tentang hubungan antara manusia dan alam sekitarnya.

"Bumi, yang kita rasakan bersama di tahun 2015 ini sebagai rekor terpanas dalam sejarah. Kita harus pergi ke ujung dunia untuk menemukan salju. Pemanasan dunia adalah satu hal yang nyata," ujarnya.

Aktor Leonardo DiCaprio menerima Oscar untuk Aktor Terbaik untuk film

Satu hal yang bisa dilakukan, kata DiCaprio, adalah berhenti bermalas-malasan. "Kita harus mendukung para pemimpin di seluruh dunia yang tidak bekerja sama dengan perusahaan polutan kelas kakap," katanya.

3 dari 6 halaman

Alejandro G. Iñárritu

Alejandro G. Iñárritu

Gelaran Piala Oscar 2016 diramaikan dengan perkara tak sedap, yaitu mengenai isu rasial. Tahun ini, dan juga tahun lalu, para aktor dan aktris berkulit hitam memang tidak kebagian satu pun nominasi Oscar.

Dalam pidatonya, Alejandro G. Iñárritu menyebutkan bahwa ia merasa beruntung bisa berada di panggung ini, namun banyak orang yang tak memiliki kesempatan serupa. Sutradara Terbaik untuk Piala Oscar 2016 ini kemudian mengutip satu bagian dari filmnya, The Revenant.

Di bagian itu, tokoh yang dimainkan Leonardo DiCaprio berkata pada anaknya yang berdarah campuran bahwa orang tak akan mendengarkan apa yang ia katakan, karena mereka hanya melihat warna kulit anaknya.

Alejandro Inarritu asal Meksiko memenangkan Oscar untuk Sutradara Terbaik untuk film

"Karenanya, ini adalah saat yang tepat untuk membebaskan diri kita dari seluruh prasangka, dan pikiran kesukuan seperti ini. Tolong pastikan bahwa warna kulit akan menjadi sama tak pentingnya dengan panjang rambut kita," ujarnya.

4 dari 6 halaman

Sharmeen Obaid-Chinoy

Sharmeen Obaid-Chinoy

Sineas asal Pakistan, Sharmeen Obaid-Chinoy, menerima Piala Oscar 2016 untuk Film Dokumenter Pendek Terbaik. Ia memenangkan piala ini lewat A Girl In The River: The Price Of Forgiveness, sebuah dokumenter yang menceritakan gadis Pakistan berusia 18 tahun yang dibunuh keluarganya. Dengan alasan, keluarganya ingin mempertahankan kerhormatan sang gadis yang pergi bersama lelaki yang ia kasihi.

"Minggu ini, Perdana Menteri Pakistan menyebutkan bahwa dia akan mengubah hukum pembunuhan demi kehormatan, setelah menonton film ini. Inilah kekuatan film," ujarnya.

5 dari 6 halaman

Gabriel Osorio dan Pato Escala

Gabriel Osorio dan Pato Escala

Gabriel Osorio dan Pato Escala adalah dua sineas muda asal Chile yang memenangkan Film Animasi Pendek Terbaik lewat Bear Story. Film ini adalah kisah seorang ayah yang rindu pada keluarganya.

Kisah ini, adalah fabel yang berangkat dari pengalaman negara ini saat berada di bawah pengaruh diktator Augusto Pinochet. Sutradara Gabriel Osorio menyebut bahwa cerita ini terinspirasi dari kakeknya. "Ini diangkat dari kisah kakek kami yang merupakan seorang eksil. Kami harap ke depannya hal ini tak terjadi lagi," ujarnya.

6 dari 6 halaman

Michael Sugar dan Blye Pagon Faust

Michael Sugar dan Blye Pagon Faust

Spotlight memenangkan penghargaan paling prestisius sebagai Film Terbaik Piala Oscar 2016.

Dua produser film ini, Michael Sugar dan Blye Pagon Faust, maju dan memberikan ucapan penghargaan untuk para jurnalis. "Kita tak akan bisa berada di sini tanpa upaya heroik para jurnalis," ujar Blye Pagon Faust.

"Tak hanya memberikan efek secara global, tapi para reporter ini menunjukan pada kita pentingnya keberadaan jurnalisme investigatif," ujarnya.

Spotlight

Sementara itu, Michael Sugar berharap bahwa pesan film ini tersampaikan hingga ke Vatikan. Pasalnya, Spotlight adalah film yang diangkat dari kisah nyata soal skandal pelecehan seksual yang dilakukan para oknum pastor. "Hal ini benar-benar masih terjadi hingga saat ini. Cerita Spotlight baru saja dimulai," katanya.

Â