Liputan6.com, Jakarta Peran Gita di film Ketika Mas Gagah Pergi sangat membekas dalam diri Aquino Umar. Bahkan dara berusia 20 tahun tersebut merasa banyak yang berubah dalam dirinya usai menghidupkan tokoh Gita tersebut.
"Salah satunya, saya jadi ikut berhijab," ucap Aquino Umar saat ditemui di CGV Blitz Megaplex, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Maret 2016.
Advertisement
Aktivitas di lokasi syuting yang kental dengan nuansa islami, turut mempengaruhi karakter Aquino Umar. Termasuk di luar proses syuting film yang diadaptasi dari novel karya Helvy Tiana Rosa tersebut.
Baca Juga
"Tadinya saya tomboi, sekarang jadi feminin banget. Apalagi saat berhijab, sifat saya juga banyak berubah," ia menguraikan.
Ia mengakui, banyak hikmah yang didapatnya saat berakting di film bernuansa religi seperti Ketika Mas Gagah Pergi.
"Salah satunya, dulu ada anggapan kalau ibadah itu tunggu tua dulu. Masa muda nggak perlu rajin ibadah. Tapi belakangan, aku tahu itu salah dan sekarang pelan-pelan mencoba menjadi lebih baik," ia menuturkan.
Ketika Mas Gagah Pergi berkisah tentang cinta yang mengubah Gagah–pemuda tampan, pintar dan disukai banyak orang—menjadi lebih dekat dengan Allah, lebih baik, lebih peduli pada sesama dan lingkungan.
Tapi perubahan ini membuat adiknya, Gita, seorang gadis gaul yang tomboy dan cuek, marah dan merasa terasing. Gita kemudian menemukan pencerahan lewat Yudi, pemuda misterius di angkutan umum, juga Nadia, gadis cantik serta cerdas yang menemukan idetitas keislamannya saat studi di negeri Paman Sam. Tapi, terlambatkah Gita?
(GIE/Rtn)