Sukses

Musikimia Jelaskan Untung dan Rugi Dunia Musik di Era Digital

Musikimia menyebutkan untung dan ruginya dunia musik di era digital yang tengah terjadi saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Musikimia tengah bergelut di dunia hiburan dengan menyughkan musik yang disebut lebih segar. Musikimia belum terlalu akrab di telinga penikmat musik. Namun nama Fadly dan Yoyo sudah tidak asing lagi sebagai mantan presonel padi.

Musikimia yang terdiri dari Fadly, Yoyo, serta Rindra dan Stephan pun menelurkan album bertajuk Intersisi. Berbeda dengan sebelumnya, industri musik di Indonesia sudah memasuki era digital mengikuti kecanggihan teknologi.

Musikimia beraksi tampil enerjik saat membawakan lagu-lagu andalan mereka pada konser Koin: Senandung Untuk Negeri Indonesia di Hardrock Cafe, Pasific Place, Jakarta Selatan (Liputan6.com/Faisal R Syam).

Vokalis Musikimia, Fadly mengakui industri musik Indonesia kini sudah berbeda, bisa membangun popularitas lewat bantuan teknologi. Menurut Fadly, kini, banyak musisi Indonesia yang terkenal dengan caranya sendiri, termasuk mempromosikan lewat media sosial atau dikenal karena eksis di YouTube.

"Industri musik pun sudah anti-mainstream ya! Kini, banyak musisi baru `menciptakan` diri sendiri menjadi lebih terkenal. Lihat saja contohnya, seperti Payung Teduh," ucap Fadly di Kawasan Sarinah Jakarta Pusat, Senin (28/03/2016)

Selain itu, Fadly pun berpendapat bahwa musisi juga lebih mudah masuk ke industri musik dengan menarik perhatian. Mereka bisa mempergunakan sosial media untuk manggaet produser.

Musikimia [Foto: Fachrur Rozie/Liputan6.com]


"Sekarang juga gampang kan bisa lewat sosmed juga," tambahnya.

Di balik kemudahan itu, ada juga kerugiannnya. Bagi basis Musikimia, Rindra mengatakan, era digital seperti saat ini membuat pelaku pembajakan lebih marak. Kini, akses mendapatkan lagu lebih mudah didapatkan dibandingkan dahulu harus meng-copy lewat CD album.

(Apn/Des)

Video Terkini