Liputan6.com, Jakarta Ada Apa dengan Cinta? (2002) dapat dikatakan sukses membuat para remaja di masa itu gandrung pada puisi. Di tengah tren remaja yang tengah berkembang pada masa itu, AADC hadir mengingatkan kembali bahwa karya sastra juga patut dikagumi.
"Remaja dulu punya tren sendiri, tapi keindahan sastra harus dibagi. Pengen ngenalin puisi ke remaja saat itu. Buat mereka tahu kalau poetry is cool. Dan terlebih, saya memang suka banget sama buku Aku," ujar Mira Lesmana saat membahas mengenai kelekatan AADC dengan puisi di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Advertisement
Baca Juga
Sekuel film AADC yang akan tayang serentak di tiga negara pada 28 April nanti, akan kembali mengangkat puisi sebagai media ekspresi dari para tokoh, terutama Cinta dan Rangga.
"Ya, masih berpuisi, jelas. Karena Rangga dan puisi itu tidak dapat dipisahkan," ujar Mira Lesmana. Aan Mansyur, dipercaya sebagai penulis puisi pada AADC 2.
Sebagai pengingat, dalam film pertama dulu kisah Rangga dan Cinta berawal dan berakhir dengan puisi. Cinta pertama kali mengenal Rangga lewat perlombaan puisi. Buku kumpulan puisi karya Chairil Anwar yang bertajuk Aku, menjadi buku yang mempersatukan cinta mereka. Lantas saat pergi ke Amerika Serikat, Rangga juga meninggalkan puisi untuk Cinta.
Melihat begitu lekatnya Ada Apa dengan Cinta? dengan karya sastra ini, bagaimana bisa film ini lepas dari puisi, bukan?
Bagi kalian yang penasaran dengan kumpulan puisi yang akan menggambarkan romansa Cinta dan Rangga dalam sekuel Ada Apa dengan Cinta?, tunggu perilisan film ini tanggal 28 April 2016 nanti. (Rin/Rtn)