Liputan6.com, Jakarta Nosferatu, sebuah film horor legendaris buatan Jerman, kabarnya saat ini tengah dibuat ulang. Dilansir dari Variety, Kamis (14/4/2016), film ini diarahkan oleh sutradara David Lee Fisher dan saat ini tengah menjalani masa syuting.
Fisher disebutkan menggunakan pendekatan yang cukup unik untuk membuat ulang Nosferatu. Tak hanya melakukan syuting dengan para pemain yang direkrut untuk film baru ini, ia juga akan mengombinasikan filmnya dengan adegan asli di film Nosferatu yang telah melalui proses pewarnaan secara digital.
Advertisement
Baca Juga
Aktor Doug Jones juga bergabung dengan proyek film ini. Akting Doug Jones yang paling dikenal publik adalah perannya sebagai The Pale Man dan Pan dalam film fantasi Pan's Labyrinth. Pemain lain dalam film yang diproduksi oleh Beamscreen Productions ini antara lain adalah Emrhys Cooper, Joely Fisher, dan Sarah Carter.
Film Nosferatu karya FW Murnau yang dirilis tahun 1922 ini, kerap dianggap sebagai film vampir pertama yang pernah dibuat. Film yang diproduksi setahun sebelum perilisannya ini sempat dicap ilegal karena mengadaptasi novel Dracula karya Bram Stoker tanpa izin.
Nosferatu bercerita tentang Count Orlok, sesosok nosferatu atau vampir yang meneror kota Wisbourg, Jerman. Seperti Dracula dalam novel yang ditulis Bram Stoker, ia datang dengan peti mati yang dikirim lewat kapal laut, juga tertarik dengan seorang wanita.
Prana Film, studio yang memproduksi film ini, bangkrut setelah dituntut oleh Florence Stoker, janda dari Bram Stoker. Pengadilan memerintahkan seluruh kopi film ini harus dimusnahkan.
Ternyata ada satu kopi film yang tersisa, dan membuat film ini tersebar ke seluruh dunia. Ini membuat Nosferatu menjadi film cult, alias film non-mainstream yang memiliki barisan penggemar fanatik. Kritikus film berpengaruh Roger Ebert, juga melayangkan pujian terhadap film ini.
"Apakah film Nosferatu dari Murnau ini mengerikan bila dipandang dari kacamata modern? Menurutku tidak. Aku menyanjungnya lebih karena segi artistik dan ide, juga atmosfer dan gambar dari film ini, yang mampu memanipulasi emosiku seperti film horor modern yang canggih," kata Roger Ebert. (Rtn/fei)