Sukses

Penampakan Godzilla Jepang yang Lebih Besar dari Versi Hollywood

Film Godzilla versi Jepang yang memiliki judul Shin Godzilla atau Godzilla Resurgence telah memiliki trailer baru.

Liputan6.com, Tokyo - Dibuat berkali-kali oleh sineas Hollywood ke layar lebar, tak mengubah kenyataan bahwa Godzilla merupakan properti milik masyarakat Jepang. Belakangan, versi baru dibuat lebih serius dengan judul Shin Godzilla oleh perusahaan pemiliknya, Toho. Sebuah trailer telah dirilis dan membuktikan versi baru ini lebih besar.

Trailer film yang juga berjudul Godzilla Resurgence ini, pertama kali dirilis oleh TOHO. Di dalamnya sangat kental dengan nuansa Jepang mulai dari lokasi, para pemain, hingga musik yang mengiringinya. Penampakan sang monster dari jarak dekat juga turut dipamerkan.

 

Shin Godzilla sendiri merupakan film Godzilla versi Jepang yang dirilis 12 tahun setelah judul terakhir. Dijanjikan, bakal banyak adegan drama dengan efek visual yang lebih baik ketimbang film-film karya sineas Jepang lain. Bahkan ukuran Godzilla versi ini dibuat menjadi yang paling besar, dengan tinggi 118,5 meters.

Poster film Godzilla Resurgence atau Shin Gojira. (Anime News Network)

Nama-nama pemain yang terlibat antara lain adalah Hiroki Hasegawa, Yutaka Takenouchi, dan Satomi Ishihara. Hideaki Anno juga ditunjuk sebagai penulis naskah dan chief director.

Shinji Higuchi didapuk sebagai sutradara dan pengarah efek khusus, sementara Katsuro Onoue ditunjuk menjadi associate director dan pengawas efek khusus. Proses pembuatan filmnya sendiri dilakukan di pinggiran kota Tokyo sejak Agustus 2015 dan berakhir pada akhir Oktober tahun lalu. Cerita di dalamnya pun kebanyakan bertempat di Jepang era modern, dengan Amerika yang juga ikut terlibat.

Film Godzilla terbaru buatan Jepang tengah dikembangkan studio Toho bersama Hideaki Anno dan Shinji Higuchi.

Shin Godzilla atau Godzilla Resurgence bakal berbeda dengan versi Hollywood besutan Gareth Edwards dan Legendary Pictures yang rilis 2014 lalu. Film ini akan dibuka di Jepang 29 Juli 2016.