Sukses

Film Indonesia Ini Lolos Critics' Week Festival Film Cannes 2016

Prenjak, film pendek yang disutradarai Wregas Bhanuteja berhasil masuk dalam La Semaine de la Critique, Festival Film Cannes 2016.

Liputan6.com, Jakarta Satu lagi kabar membanggakan datang dari sineas Indonesia. Prenjak, film pendek garapan sutradara muda Wregas Bhanuteja, berhasil masuk dalam Festival Film Cannes 2016 dalam program La Semaine de la Critique atau International Critics' Week.

La Semaine de La Critique, adalah program yang paralel dengan even utama Festival Film Cannes, yakni The Official Selection, pada 12-20 Mei mendatang. La Semaine de La Critique digagas oleh Asosiasi Kritikus Film Prancis sejak penyelenggaraan Festival Cannes 1962, yang bertujuan untuk menemukan bibit-bibit sineas baru dari seluruh penjuru dunia. Salah satu sineas besar yang memulai kariernya dari ajang ini, adalah sutradara peraih piala Oscar Alejandro González Iñárritu.

Semaine de la Critique Festival Film Cannes 2016


Wregas menyebutkan bahwa saat membuat Prenjak pada Februari 2016 lalu, ia sama sekali tak berniat untuk mengikutkan karyanya ini dalam festival bergengsi tersebut. "Awalnya karena saya kangen sama teman-teman di Jogja, dan ingin syuting bareng," ujar Wregas saat dihubungi via telepon, Kamis (21/4/2016).

Syuting pun berjalan singkat, hanya selama dua hari dengan penyuntingan selama seminggu. "Setelah itu kita baru lihat bahwa pendaftaran ke Cannes tinggal sebentar lagi, jadi kita putuskan kirim film ini ke sana. Karena ada pendaftaran secara online, jadi kita submit ke situ," ujar pria kelahiran 20 Oktober 1992 tersebut.

Akhir Maret, Wregas menerima email yang menyebutkan filmnya termasuk menjadi salah satu yang lolos untuk mengikuti La Semaine de la Critique.

 

Behind the Scene film pendek Prenjak dari Wregas Bhanuteja (dokumentasi Wregas Bhanuteja)


Persaingan merebut tempat di festival akbar ini, tak main-main. Charles Tesson, Artistic Director dari La Semaine de la Critique Cannes menyebutkan bahwa ada 1.500 film pendek yang didaftarkan pada tahun ini. Selain Prenjak, ada sembilan film pendek lain yang lolos dan ikut berkompetisi dalam La Semaine de la Critique.

Untuk Prenjak, Tesson memberikan ulasan singkat yang memuji pendekatan yang dilakukan oleh Wregas. "Ikuti sisi gelap dan nakal dari Prenjak , yang dibuat oleh sineas Indonesia Wregas Bhanuteja, di mana usaha menyambung hidup berharga sama dengan sebatang korek api," ujar Charles Tesson dalam video pemaparan Semaine de La Critique yang diunggah di YouTube.

Wregas Bhanuteja, Pemenang Film Pendek Terfavorit menerima penghargaan di acara penutupan  XXI Short Film Festival 2015 di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Minggu (22/3/2015).(Liputan6.com/Yoppy Renato)

Prenjak yang berdurasi 12 menit ini, bercerita tentang Diah, seorang perempuan yang sedang kepepet masalah uang. Diah lantas mendekati seorang pria bernama Jarwo, membawanya ke gudang belakang, dan memperlihatkan korek api yang satu batangnya berharga Rp 10 ribu.

"Dengan korek api itu, Jarwo bisa melihat satu rahasia dari Diah," kata Wregas yang sebelumnya memenangkan  XXI Short Film Festival 2015 lewat Lemantun dan masuk dalam Berlinale Film Festival melalui karya Lembusura.

Meski telah meraih tiket ke Prancis, Wregas Bhanuteja tak lantas mematok target bahwa ia harus menang di La Semaine de la Critique.

"Bisa ke Cannes adalah impian saya sejak kuliah. Bisa sampai ke sana adalah satu hal yang saya harap bisa terus menghidupkan semangat saya dalam membuat film. Kemenangan hanya bonus," kata Wregas Bhanuteja. (Rtn)

 

 

Video Terkini