Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali berbangga karena memiliki banyak anak muda berbakat dan berprestasi. Setelah Joey Alexander yang berhasil masuk ke Grammy Awards 2016, kini muncul pianis muda bertalenta lainnya yakni Michelle Wijaya.
Di usianya yang baru 14 tahun, Michelle Wijaya telah mengharumkan nama Indonesia dengan tampil di Opera House Sydney pada 22 April 2016 lalu. Jari-jarinya dengan lincah memainkan tuts piano dan menciptakan alunan yang indah.
Advertisement
Dengan percaya diri memainkan karya-karya klasik milik komposer dunia. Seperti GF Handel, Mozart, Beethoven, dan Schubert.
Baca Juga
Tidak hanya itu, Michelle Wijaya juga berhasil membuat penonton terpukau dengan penampilannya membawakan lagu "Gethuk" karya Jaya Suprana di akhir pertunjukan.
“Penampilan Michelle mendapat sambutan luar biasa dari publik Australia di Sydney. Penampilan Michelle di sini ini penting bagi penguatan hubungan orang per orang Indonesia – Australia,” ujar Konjen RI di Sydney, Yayan GH Mulyana.
Berkat bimbingan Jaya Suprana pula Michelle Wijaya bisa tampil di Sydney. Michelle Wijaya diketahui juga mengambil kursus di ‘Jaya Suprana Music School and performing Arts’ sejak 2012 silam.
“Sejak konser/resital saya yang pertama di ‘Jaya Suprana Music School and Performing Art’ di tahun 2015, pak Jaya Suprana sudah merencanakan untuk tampil di Sydney Opera House sekitar April 2016. Dengan tekun saya mengikuti arahan dan bimbingan beliau," ungkap Michelle Wijaya.
Menariknya, bakat bermusik Michelle Wijaya tidak dimiliki oleh orangtuanya. Namun, sejak dalam kandungan, orangtuanya selalu memperdengarkan musik klasik kepada sang putri.
Tak disangka, saat masuk bangku sekolah dasar, Michelle Wijaya sudah tertarik mendalami piano. Ke depannya, Michelle Wijaya berharap bisa tampil ke berbagai negara dan benua.
“Dalam 5 tahun ke depan, saya berharap bisa tampil konser lagi di Sydney ataupun di Eropa dan juga di Indonesia dengan lagu-lagu yang lebih wonderful, bahkan terpikir untuk konser khusus lagu-lagu dari pak Jaya Suprana yang punya ciri khas tertentu perpaduan dari musik Nusantara dan Asia serta klasik Eropa,” Michelle Wijaya mengakhiri. (Eka/Gie)