Liputan6.com, Los Angeles - Wafatnya musikus dunia Prince Rogers Nelson pada 21 April 2016 lalu rupanya masih menyisakan tanda tanya. Pasalnya, hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab kematian penyanyi legendaris tersebut.
Â
Sebelumnya ada yang mengatakan bahwa sebelum meninggal, Prince sempat didera flu berat selama berminggu-minggu. Di sisi lain Prince disebut meninggal dunia lantaran mengalami overdosis obat.
Advertisement
Â
Baca Juga
Informasi terkini menyebutkan selama sepuluh tahun belakangan Prince memang rutin mengonsumsi obat penghilang rasa sakit bernama Percocet. Musikus yang kerap tampil nyentrik itu bahkan sempat diramalkan akan meninggal di usia muda karena itu.
Bahkan lima hari sebelum meninggal, Prince masih minum obat tersebut. Hal ini diungkapkan oleh dua saudara tiri Prince, Duane Nelson dan Lorna Nelson, kepada pengacara keluarga, Mike Padden.
Â
"Lorna memberitahuku jika saudaranya (Prince) akan mati muda. Duane kerap memberikan Prince Percocet, sesuai dengan permintaannya," ujar Mike seperti dilansir dari Mirror, Selasa (26/4/2016).
Menurut keterangan pengacara pribadi Prince, L. Londell McMillan, kliennya tidak mungkin mengonsumsi obat-obatan. Karena semua orang tahu Prince tidak akan beraktivitas di bawah pengaruh obat.
Â
Diketahui, beberapa hari sebelum meninggal, Prince bahkan masih menghadiri tur konsernya di Atlanta. Sayangnya, di perjalanan pulang kondisi kesehatan Prince menurun dan memaksa jet pribadinya untuk melakukan pendaratan darurat di Moline, Illinois. Ia kemudian ditemukan tak bernyawa di lift tempat tinggalnya, pada Kamis, 21 April lalu.Â